Menariknya Dugderan, Event Setahun Sekali Sambut Bulan Ramadhan di Semarang, Begini Sejarahnya

18 Maret 2023, 11:49 WIB
Menariknya Dugderan, Event Setahun Sekali Sambut Bulan Ramadhan di Semarang, Begini Sejarahnya /

SEMARANGKU - Menariknya Dugderan, event setahun sekali sambut bulan Ramadhan di Semarang.

Dugderan adalah suatu upacara yang dilaksanakan tiap menjelang datangnya bulan Ramadhan. Upacara ini merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab. 

Nama “Dugderan” diambil dari kata “dugder” yang berasal dari kata “dug” (bunyi bedug yang ditabuh) dan “der” (bunyi tembakan meriam). Bunyi “dug” dan “der” tersebut sebagai pertanda akan datangnya awal Ramadhan. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini, Sabtu, 18 Maret 2023, Sepanjang Hari Kondisi Cuaca Berawan

Menurut sejarah upacara Dugderan diperkirakan mulai berlangsung sejak tahun 1881 di kala Semarang dipimpin oleh Bupati RMTA Purbaningrat. Upacara ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat dalam masyarakat mengenai awal dimulainya puasa pada bulan suci Ramadhan. 

Oleh karena itu, dicapailah suatu kesepakatan untuk menyamakan persepsi masyarakat dalam menentukan awal Ramadhan yakni dengan menabuh bedug di Masjid Agung Kauman dan meriam di halaman kabupaten dan dibunyikan masing-masing tiga kali dan dilanjutkan dengan pengumuman awal puasa di masjid.

Perayaan multikultural ini semakin menarik minat masyarakat Semarang dan sekitarnya ditandai dengan semakin banyaknya para pedagang yang menjajakan dagangannya yang beraneka ragam seperti minuman, makanan, dan mainan anak-anak seperti perahu-perahuan, celengan, seruling dan gangsing. 

Selain itu, dalam upacara dugderan terdapat ikon berupa “warak ngendhog” berwujud hewan berkaki empat (kambing) dengan kepala mirip naga. Warak ngendhog memperlihatkan adanya perpaduan kultur Arab, Islam, Jawa, dan Tionghoa. 

Keberadaan warak ngendhog tersebut memperlihatkan adanya keterkaitan yang harmonis antar-etnis sehingga membuka jalinan kontak budaya yang lebih intensif sehingga memungkinkan adanya proses akulturasi. 

Pemerintah Kota Semarang memulai acara dugderan ini sejak 10 Maret 2023 hingga 22 Maret 2023 atau sehari sebelum bulan puasa. Acara ini merupakan event setahun sekali yang hanya diadakan di Semarang tepatnya di sekitaran Masjid Kauman Semarang. 

Acara ini sempat vakum selama kurang lebih 3 tahun akibat pandemi Covid-19. 2022 lalu, dugderan diadakan namun tanpa adanya arak-arakan yang menjadi ciri khas dari dugderan. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Legendaris di Semarang yang Ramai Dikunjungi, Ada Toko Oen Hingga Soto Bangkong

Dari Akun Instagram Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang (Disbudpar Kota Semarang), diperoleh informasi bahwa pelaksanaan Kirab Budaya dugderan tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 – 21 Maret 2023.

Namun, untuk pelaksanaan wahana mainan, wisata kuliner, dan live music dimulai dari tanggal 10 hingga 22 Maret 2023.

Warga Semarang jangan sampai ketinggalan event tahunan ini ya sebagai bentuk euforia menyambut bulan suci Ramadhan.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler