Kunjungi Panen Raya di Jawa Tengah, Jokowi: Harga Gabah Terlalu Rendah, Nanti Kita Hitung Lagi

9 Maret 2023, 18:25 WIB
Kunjungi Panen Raya di Jawa Tengah, Jokowi: Harga Gabah Terlalu Rendah, Nanti Kita Hitung Lagi / /Humas Prov jateng

SEMARANGKU - Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis, 9 Maret 2023, didampingi Menhan Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Panen raya padi sedang terjadi di banyak Provinsi di Indonesia, momen ini dimanfaatkan Presiden untuk meninjau secara langsung hasil panen, dan mendengarkan keluh kesah para petani.

Jokowi berinteraksi langsung dengan para petani padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen.

Presiden menyayangkan harga jual gabah yang menurutnya terlalu rendah, gabah kering panen (GKP) di Kebumen berkisar di bawah Rp4.200 perkilonya.

Baca Juga: Tidak Hanya Fadli Zon dan Hidayat, Bung Karno Dulu Pernah Tolak Kedatangan Timnas Israel Datang ke Indonesia

Jokowi pun menginstruksikan badan pangan untuk menghitung ulang dan mengumumkan standar harga GKP yang seharusnya diterima petani.

“Ya ini di banyak Provinsi kan baru panen raya, tadi saya menanyakan langsung kepada para petani, bahwa GKP-nya jatuh di bawah 4.200, memang terlalu rendah.” ucap Jokowi.

“Pemerintah sedang menghitung dan nanti akan diumumkan oleh badan pangan, harga GKP harusnya berapa, kita punya hitung-hitungan harga,”

Jokowi menyebutkan pemerintah sudah memiliki hitungan tersendiri, dengan memperhatikan komponen setiap cost dalam produksi beras, sehingga petani dapat mendapatkan harga yang layak nantinya.

Baca Juga: Kedatangan Jokowi Disambut Antusias Pelajar dan Pedagang, Ganjar Pranowo Katakan Hal Ini

“Cost dalam setiap komponen produksi beras ini sudah kelihatan semuanya, baik mengenai sewa lahan, pupuk, bibitnya, dan lain-lainnya sudah ketemu, nanti badan pangan yang akanmengumumkan,”

Jokowi juga mengharapkan harga wajar akan diterima oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari petani, pedagang hingga konsumen akhir.

“Kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang wajar, harga pembelian beras di masyarakat juga berada di posisi yang wajar. Semua mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu.” ujarnya.

Perang Rusia-Ukraina sebabkan pupuk langka di seluruh dunia

Industri pertanian saat ini sedang dilanda masalah ketersediaan stok pupuk. Presiden Jokowi menyatakan kebutuhan pupuk nasional kurang lebih 13 juta ton, sementara pabrik-pabrik hanya mampu memproduksi 4,2 juta ton pupuk.

“Selalu yang dikeluhkan itu pupuk, baik harga, maupun barangnya sering tidak ada, utamanya pupuk bersubsidi,”

“Karena kita tahu kebutuhan pupuk secara nasional, kurang lebih 13 juta ton. Pabrik-pabrik industri pupuk kita, baru memproduksi 3,5 juta ton. Dan kemarin tambah di pupuk Iskandar muda 570 ribu ton.”

Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan suplai pupuk di dunia terganggu. Rusia dan Ukraina selama ini menjadi negara bahan baku dan produksi pupuk dunia.

Pemerintah sudah berusaha menutupi kebutuhan pupuk dengan melakukan impor 6,7 juta ton, tetapi masih kurang, sehingga imbasnya banyak petani yang mengeluhkan ketersediaan pupuk, terutama pupuk bersubsidi.

“Impor kita 6,7 juta ton, memang kita masih kurang pupuknya. Ini yang nanti akan segera kita usahakan, tapi kita juga harus tahu, tempat bahan baku maupun produksi pupuk, Rusia dan Ukraina sedang perang, Ini problem yang dihadapi semua negara di dunia.” ujar Jokowi.*** 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler