Ganjar Pranowo Beserta Masyarakat Lakukan Gerakan Penanaman Pohon Bersama Untuk Selamtkan Lahan Kritis!

28 Januari 2023, 15:30 WIB
Ganjar Pranowo Beserta Masyarakat Lakukan Gerakan Penanaman Pohon Bersama Untuk Selamtkan Lahan Kritis! /

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama denbgan msyarakat di Desah Nyemoh, Kecamatan Bringin, Kab Jawa Tengah serta anak sekolah melakukan penanaman pohon di narena lahan kritis daerah aliran sungai atau DAS Tuntang hari ini 28 Januari 2023.

Ada sekitar 1.500 bibit pohon yang ditaman sebagai langkah penyelamatan lahan kritis serta mencegah terjadinya longsor dan juga banjir di wilayah tersebut.

Perlu diketahui juga jika gerakan penanaman pohon juga turut dilakukan secara saerentak di wilayah Jawa Tengah serta berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Di Jawa Tengah sendiri ada ada sekitar 15.000 bibit pohon yang akan dilakukan penanaman secara serentak di berbagai wilayah.

Baca Juga: UPDATE Harga Terbaru Dari iPhone XR, iPhone 11, iPhone 12, sampai iPhone 13, Masih Worth It Lho!
"Ini serentak seluruh Indonesia. Yang pertama kita diperintah oleh Ketua Umum (PDI Perjuangan), Bu Megawati, hari ini yang di eksekutif, legislatif, dan pengurus partai semua menanam serentak di seluruh Indonesia. Saya di eksekutif. Apa program kita yang sudah ada sebagai fungsi eksekutif maka kita dorong. Sekda hadir di sini dari Kabupaten, Perhutani hadir, TNI-Polri juga hadir, terus kemudian dilakukan gerakan bersama-sama dengan harapan kita peduli," kata Ganjar usai menanam bibit pohon dan berdialog dengan warga di DAS Tuntang.

Ganjar Pranowo juga memberikan penjelasan akan gerakan menanam bibit pohon secara serentak ini dilakukan sebagai wujud bagaimana penyelamatan lahan kritis, mencegah abrasi DAS, sedimentasi sungai, hingga mencegah longsor dan banjir. 

Sebab hal tersebut memang sudah menjadi tugas bagi semua eleman masyarkaat untuks elalu menjaga lingkungan secara bersama.

"Keserentakan ini kita harapkan sebagai wujud yang menjadi tugas-tugas kita semuanya. Jadi kalau seluruh partai peduli, ada kadernya, yang jadi eksekutif, yang jadi legislatif, yang jadi struktural itu gerakkan semuanya. Kita sudah ada program yang sudah jalan maka kita tinggal masukkan untuk ditanam bersama. Di sini (Desa Nyemoh) ada 1500 pohon MPTS, di sini saja. Se-Jateng ada 15.000 bibit pohon," jelas Ganjar didampingi Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto.

Pantauan di lokasi, areal di sekitar DAS Tuntang Desa Nyemoh sudah terlihat gundul.

Padahal air sungai juga mampu mengalir hingga ke daerah lain seperti Kab Grobogan yang beberapa waktu lalu juga sempat mengalami kondisi banjir.

Salah satu penyebab terjadinya banjir di Grobokan adalah adanya luapan dari sungai Tuntang yang melintas di area tersebut serta sungai Lusi yang dari arah Blora.

Baca Juga: Link Nonton Anime Shuumatsu no Valkyrie Record of Ragnarok Season 2 Full Episode Legal Lengkap Dengan Sub Indo

"Jadi ada lahan-lahan yang kritis yang kita mesti dorong sekaligus kita edukasi, tadi kan ketemu (warga). Ini di sebelahnya sungai Tuntang. Kalau di sini gundul, ini pasti dihajar hujan lebat sedimentasinya akan ke sana. Maka tadi (warga) bilang, Pak musala bahaya SD bahaya karena tanah tergerus di pertemuan dua arus sungai," jelasnya.


Untuk daerah pertemuan dua arus itu, lanjut Ganjar, harus dicarikan solusi. Maka dari itu dalam kegiatan penanaman pohon itu juga melibatkan

Untuk daerha pertemuan dua arus tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan harus dicarikan solusi.

Oleh karena itu kegiatan penanaman pohomn harus melibatkan Dinas Pusdataru, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kepala desa, dan perwakilan Pemkab Semarang.

"Nah yang tempuran (pertemuan dua arus) seperti ini bagaimana menyelesaikan, maka tadi kita juga undang dari Dinas Pusdataru kami, ada kadesnya, Pak Sekda tadi juga kita dorong untuk berkoordinasi. Nanti kalau kita tidak bisa menyelesaikan cepat bagaimana agar kita bisa kerja gotong royong, sudahlah TMMD itu tentara ada di sini sudah siap. Kita kerahkan bareng-bareng tapi musti dijaga, tanaman ini musti dirawat," katanya.

Ganjar juga menjelaskan kepada warga mengenai persentase tanaman yang ada di hutan, dataran tinggi, dan daerah aliran sungai. Sesuai peraturan, persentase itu telah ditetapkan yakni 50 persen harus ditanami tanaman keras, 20 persen MPTS, dan 30 persen yang ditanami untuk perhutanan sosial.

"Maka 30 persen itu tempatnya di mana, bagaimana cara menanamnya kita yang mendampingi sehingga hutannya terlindungi, terjaga, terawat, dan bisa dikonservasi terus kemudian lahan-lahan ini bisa dimanfaatkan untuk rakyat sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari perhutanan sosial,” jelasnya.***

Editor: Hendrik Nuryanto

Tags

Terkini

Terpopuler