Hindari Kecurangan, Disdik Jateng Minta Seluruh Kepala Sekolah Validasi Data PPDB

22 Juni 2020, 12:15 WIB
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri saat menerima kunjungan Gubernur Jateng yang melakukan pantauan PPDB online. / Humas Provinsi Jateng /

SEMARANGKU - Seluruh jajaran Kepala Sekolah SMA/SMK dan SLB Negeri di Jawa Tengah diminta ketat dalam pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.

Mereka diminta melakukan validasi dan verifikasi data seluruh calon siswa untuk menghindari adanya kecurangan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri mengatakan, penerimaan PPDB Jateng tahun ini dilakukan dengan mekanisme full online.

Baca Juga: Pembacokan Anggota Polisi di Karanganyar Masih Dalam Penyelidikan, Pelaku Meninggal Dunia

"Oleh karena itu, baik penyelenggara, orang tua dan calon peserta didik harus sama-sama memiliki integritas," kata Jumeri, Senin (22/6).

Jumeri mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah menerima banyak laporan dan aduan tentang adanya ketidakjujuran pengisian data dalam aplikasi PPDB.

Baik nilai rapor, surat keterangan domisili, kartu keluarga dan sertifikat kejuaraan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan pendaftaran.

Baca Juga: John Kei Ditangkap Sehubungan dengan Kasus Penembakan di Wilayah Tangerang

"Menindaklanjuti aduan itu, saya memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah ketat dalam melakukan validasi dan verifikasi data yang masuk. Proses validasi dan verifikasi data itu, akan kami laksanakan mulai hari ini, Senin (22/6) hingga Kamis (24/6) nanti," terangnya.

Kepada orang tua dan calon siswa yang merasa memalsukan data, diminta untuk segera membatalkan pendaftarannya, memperbaiki kembali sesuai data yang ada untuk kemudian mendaftar kembali.

Mereka yang melakukan perbaikan itu, tidak akan dikenai sanksi apapun.

Baca Juga: Ketika Ganjar Pranowo Ikut Mabar Mobile Legend, Tokoh Hero Lokal Jadi Andalan

Namun apabila setelah pengumuman penerimaan dilakukan dan diketahui ada pelanggaran atau laporan masyarakat mengenai indikasi pelanggaran dan bisa dibuktikan, maka penerimaan calon siswa tersebut akan dibatalkan.

"Kepada masyarakat luas, kami mengharapkan bantuannya untuk mengawasi dan melaporkan apabila ada indikasi kecurangan. Bantuan masyarakat itu kami harap dapat mewujudkan proses PPDB Jateng yang berintegritas," tutupnya.

Baca Juga: Kronologi Tentara Indonesia yang Cegat Tank Tempur Israel di Lebanon

Integritas memang sangat ditekankan dalam proses penerimaan PPDB tahun ini. Sebab dengan mekanisme online dan beberapa persyaratan yang khusus karena wabah covid-19, ada potensi terjadinya pelanggaran-pelanggaran.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkali-kali mengingatkan orang tua dan calon siswa untuk jujur dalam pengisian data PPDB.

Intrgritas harus menjadi pondasi dalam proses PPDB tahun ini.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Kini Netflix Sudah Bisa Ditonton di TVRI

"Ketika mengisi data, harus sesuai kenyataan. Kalau tidak, meskipun calon siswa diterima dan dicek datanya salah, maka langsung kami coret lho," kata Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo juga mengingatkan agar orang tua siswa tidak menggunakan cara kolusi untuk mendaftarkan anaknya.

Diakuinya, banyak orang tua yang menitipkan anaknya kepada Ganjar Pranowo agar bisa masuk sekolah yang diinginkan.

Baca Juga: PKM di Kota Semarang Kembali Diperpanjang Hingga 8 Juli 2020

"Sekarang ini banyak yang titip ke saya, banyak sekali alasannnya, intinya biar bagaimana caranya si anak bisa masuk. Jadi sebenarnya jangan seperti itu, kita harus mengedukasi anak-anak untuk jujur. Enggak usah kolusi, ikuti saja aturan," tegas Ganjar Pranowo. **

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler