Fakta Bentrok di Desa Wadas Purworejo yang Viral, Begini Penjelasan Ganjar Pranowo

10 Februari 2022, 07:47 WIB
Fakta Bentrok di Desa Wadas Purworejo Yang Viral, Begini Penjelasan Ganjar Pranowo /Instagram @provjateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan fakta terkait bentrok di Desa Wadas yang menjadi viral dan trending di Twitter. Bentrok yang terjadi di Desa Wadas Purworejo dipicu penolakan bekerjasama dalam proses pengadaan tanah quarry untuk proyek Bendungan Bener, menjadi trending topik di Twitter.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, dirinya menghormati masyarakat Desa Wadas yang masih menolak bekerjasama dalam proses pengadaan tanah quarry untuk proyek Bendungan Bener.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan siap membuka ruang dialog bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait masalah di Desa Wadas tersebut.

Baca Juga: Momen Ganjar Pranowo dengan Lengan Diperban Temui Warga Desa Wadas: Sing Penting Rukun Ya!

Dalam press conference terkait peristiwa di Desa Wadas, bertempat di Mapolres Purworejo, Rabu 9 Februari 2022, Gubernur Ganjar Pranowo menerangkan, banyak pihak yang menyuarakan terkait kasus si Desa Wadas, ternyata tidak faham dengan kondisi yang sebenarnya.

"Hingga tadi malam, saya mendapat telpon dan pesan dari berbagai pihak yang menanyakan terkait hal ini. Setelah saya telpon satu-satu, ternyata banyak yang tidak paham," kata Ganjar Pranowo.

Sehubungan dengan itu, Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan penjelasan dalam press conference tersebut.

Baca Juga: Polemik Penahanan Warga Wadas, Ganjar Pranowo Minta Maaf dan Tegaskan Dirinya Bertanggung Jawab

"Makanya hari ini saya ingin memberikan keterangan agar semuanya jelas," ucap Ganjar Pranowo.

Gubernur Ganjar Pranowo menerangkan, bahwa Bendungan Bener adalah salah satu proyek strategis nasional di Jawa Tengah (Jateng).

Selain itu, terdapat 14 proyek bendungan lain yang masuk proyek strategis nasional, dimana 5 bendungan diantaranya sudah diresmikan yakni Bendungan Jatibarang, Bendungan Gondang Karanganyar, Pidekso Wonogiri, Logung Kudus dan Randugunting Blora.

"Yang lainnya masih dalam proses, termasuk Bendungan Bener ini," tutur Ganjar Pranowo.

Proses pembangunan Bendungan Bener berjalan cukup lama, yakni sejak 2013.

Percepatan pembangunan memang dilakukan, karena proyek itu memberikan manfaat banyak untuk warga.

Selain bisa mengaliri irigasi sebesar 15,519 hektar lahan, tempat ini juga bisa menjadi sumber air bersih, energi listrik, pariwisata dan lainnya.

Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa dialog dengan warga sudah dilakukan.

"Saat proses berlangsung sejak 2013 lalu, kami selalu membuka ruang dialog dengan masyarakat, " terang Ganjar Pranowo.

Gubernur Ganjar Pranowo juga mengakui adanya gugatan kasasi dari warga masyarakat.

"Memang gugatan cukup banyak, semua kita ikuti prosesnya. Sampai dstik kemarin ada gugatan kasasi yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap (inkrah) dan harus kita laksanakan, " jelas Ganjar Pranowo.

Karena gugatan warga Desa Wadas yang menolak penambangan ditolak hingga tingkat kasasi, maka lanjut Gubernur Ganjar Pranowo, pihaknya membentuk tim untuk segera melakukan aksi pengukuran.

Dan ditegaskan oleh Gubernur Ganjar Pranowo, bahwa pengukuran dilakukan hanya pada bidang milik warga yang sudah setuju.

Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan fakta terkait bentrok di Desa Wadas yang menjadi trending di Twitter.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler