SEMARANGKU – Dubes Bangladesh mengunjungi ibukota Jateng, Semarang dengan agenda kerjasama segala bidang. Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan Dubes di kantor Gubernur.
Agenda kunjungannya ke Jateng, Dubes Bangladesh Mohammad Mostafizur Rahman tertarik mendalami kerja sama di bidang pendidikan, UMKM, farmasi, hingga E-Government saat bertemu Ganjar Pranowo.
Hal itu terungkap, saat pertemuan Dubes Bangladesh dengan Ganjar Pranowo pada Selasa 30 November 2021. Hal ini menjadi langkah positif Jateng kedepan semakin dilirik investor mancanegara.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Dikunjungi Dubes Bangladesh: Kerjasama Ini Pasti Ditindaklanjuti
Muhammad Mostafizur Rahman mengatakan bahwa hubungan Bangladesh dan Indonesia mempunyai ikatan historis yang lekat sejak dahulu.
Hal Itu terjadi pada tahun 1972, saat Indonesia menjadi satu dari sedikit bangsa yang mengakui kedaulatan negara ini.
Muhammad Mostafizur Rahmam menyebut bahwa tujuan kedatangannya untuk membahas investasi dan kerja sama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
"Area investasi yang dibahas ada bidang UMKM, pendidikan, farmasi, dan E-Government yang akan dibicarakan lebih lanjut. Namun, dalam waktu dekat, yang bisa diwujudkan adalah pendidikan." ujar Muhammad Mostafizur Rahman
Dengan adanya kerja sama di bidang pendidikan, Muhammad Mostafizur Rahman berharap akan ada pertukaran ilmu ataupun dosen. Selain itu, diharapkan adanya konektivitas antaruniversitas yang memudahkan pertukaran mahasiswa.
Selain kerja sama pendidikan, Muhammad Mostafizur Rahman juga menawarkan setidaknya ada 100 zona ekonomi di Bangladesh yang bisa menjadi area berinvestasi untuk para pelaku usaha Jateng.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan Mostafizur. Muhammad Mostafizur Rahman juga menyebutkan, bukan hanya soal ekonomi dan pendidikan yang dibahas.
"Bangladesh juga sukses membuat vaksin yang bisa memenuhi kebutuhan nasional. Ini menarik buat Jateng, karena kerja sama bidang farmasi penting buat kita." tuturnya.
Pada bidang UMKM sendiri, Ganjar Pranowo menyebut Jateng telah melakukan banyak hal. Di antaranya, pendampingan usaha kecil menengah untuk memperoleh izin halal dari MUI.
"Termasuk smart city, complain handling kita ceritakan pada Bangladesh. Banyak potensi yang bisa meningkatkan hubungan baik kedua negara. Karena banyak peluang yang bisa dilakukan, dan Jateng ingin berkontribusi." pungkas Ganjar Pranowo.***