SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beri penghargaan kepada 14 kota dengan IDSD tertinggi di Jawa Tengah.
Penghargaan tersebut juga diberikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada 3 pemenang Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2021.
Selain diberikan penghargaan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap untuk produk dari kreasi dan inovasi terus dikembangkan untuk dikomersilkan.
Baca Juga: Jagani Omah Bareng Arum Cara Ganjar Pranowo Bangun Rumah Warga Miskin Jadi Rujukan Nasional
Penghargaan Indeks Daya Saing Daerah dan Kreativitas Inovasi Masyarakat diselenggarakan di Gedung Gradhika Pemprov Jateng pada 25, November 2021.
Selain dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, acara tersebut juga dihadiri Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Agung Koenmarjono.
Setelah pemberian penghargaan, Agung Koenmarjono mengatakan bahwa kreasi dan inovasi akan terus dikembangkan.
Mengingat saat ini sudah ada 327 inovasi di Jawa Tengah. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa terdapat daya saing tinggi di setiap kota yang ada di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah seperti yang disampaikan Bapak Gubernur, sudah ada sekitar 327 inovasi untuk tahun ini di Jawa Tengah. Baik inovasi dari perangkat daerah maupun inovasi dari masyarakat,” ujarnya, usai acara pemberian penghargaan di Gedung Gradhika Pemprov Jateng, Kamis (25/11/2021).
Agung juga menegaskan, kreasi dan inovasi akan lebih efektif jika dilakukan dengan kolaborasi melibatkan berbagai elemen.
Pengawasan pemerintah dalam menjadikan produk ini secara komersial penting dilakukan dari hulu ke hilir.
Misalnya berkolaborasi bersama perguruan tinggi, komunitas inovatif, media massa, bahkan sektor dalam dunia usaha.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa melalui penghargaan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah provinsi terhadap kota/kabupaten khususnya 14 kota dengan IDSD tertinggi.
“Ini kita kasih penghargaan kepada mereka yang berhasil melakukan kreasi inovasi. Sehingga ada daya saing dari kabupaten/kota dan dari masyarakat yang ternyata temuannya cukup banyak,” tuturnya.
Diharapkan, dengan adanya penghargaan tersebut, mampu menyadarkan masyarakat dalam menyongsong era 5.0.
Hal ini karena kreasi dan inovasi adalah hal terpenting untuk bertahan hidup di era tersebut.
“Kenapa perlu kreasi inovasi karena menyongsong era 5.0. Itu sebenarnya komunitas itu bisa menyelesaikan sendiri. Memadukan berbagai kekuatan, sumberdaya, termasuk teknologi informasi digital untuk menyelesaikan persoalan,” pungkas Ganjar Pranowo.***