Hasil Kunjungan Jokowi ke UEA, Indonesia Dapat Nilai Komitmen Bisnis dan Investasi Capai 468 Triliun

6 November 2021, 06:05 WIB
Hasil Kunjungan Jokowi ke UEA, Indonesia Dapat Nilai Komitmen Bisnis dan Investasi Capai 468 Triliun /Sumber foto: Dok. Setpres / Laily Rachev pada 03 November 2021

SEMARANGKU - Lawatan Jokowi ke Uni Emirat Arab (UEA) ini menghasilkan komitmen bisnis dan investasi antara kedua negara.

Jumlah tersebut didapat dari 19 perjanjian kerjasama yang disahkan langsung pada Kamis kemarin, saat kunjungan Jokowi ke Dubai.

Komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu pembahasan saat Presiden Jokowi bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.

Baca Juga: Selama Kunjungan Ke Uni Emirat Arab, Jokowi Tinjau Paviliun Unik Milik Indonesia di Dubai Expo 2021

Selama Jokowi mengunjungi salah satu negara timur tengah ini, tercapai komitmen bisnis juga investasi senilai 32,7 miliar dolar AS (468 triliun rupiah) dari 19 perjanjian kerjasama yang dipertukarkan di Dubai.

Berikut rincian komitmen bisnis dan investasi tersebut:

- Kerjasama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG);

- Kerjasama antara INA dan DB World;

- Floating solar panel antara Masdar dan Pertamina;

- Refinery Balikpapan;

- Manufaktur dan distribusi vaksin;

- Bio product.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jalani Karantina Mandiri di Istana Bogor dan Wajib PCR

Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.

"Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini dalam kunjungan ini adalah 32,7 miliar Dolar AS. Di bidang investasi besok, MenVes masih melakukan rangkaian pertemuan investasi juga pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru." Papar Retno Marsudi.

Di waktu yang sama, MenVes - Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menerangkan bahwa Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara untuk melakukan realisasi investasi di Indonesia dan tidak hanya condong kepada satu negara.

Atas dasar itu, Bahlil Lahadalia melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha dari Amerika.

Sekarang akan melakukan proses negosiasi akhir sampai dengan tengah malam, yang akan masuk di bidang hilirisasi.

Kenapa hilirisasi, salah satu visi besar Presiden Jokowi pada poin kelima tentang membangun transformasi ekonomi di mana transformasi tersebut mewujudkan nilai tambah dengan industrialisasi.

Bahlil Lahadalia berharap nilai 468 triliun rupiah yang telah ada bisa didongkrak lagi setidaknya jadi di atas 35 miliar Dolar AS (dalam kurs saat ini sekitar 501 triliun rupiah).

Sebelumnya Jokowi bertemu dengan para investor di sela-sela KTT World Leaders COP26 Glasgow. Dan Indonesia juga mendapatkan komitmen investasi sebesar 132 triliun rupiah.

Sehingga jika ditotal dengan jumlah komitmen investasi yang didapat di PEA, jumlahnya mencapai 41,99 miliar Dolar AS (sekitar 601 triliun rupiah).

Selain di bidang investasi dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Keduanya sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara dapat segera diselesaikan.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler