Isu Kecurangan CPNS Di Indonesia, Ganjar Pranowo: Kalau Ditemukan di Jateng Akan Saya Proses

29 Oktober 2021, 13:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi isu kecurangan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditemukan di berbagai lokasi Indonei dan meminta pihak penyelenggara untuk membatalkan atau mengulang lagi /Dok Humas Prov jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi isu kecurangan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditemukan di berbagai lokasi Indonesia.

Menanggapi isu tersebut, Ganjar Pranowo tegaskan tidak akan memberikan ampun bagi oknum siapapun yang bertindak curang selama tes CPNS di Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan oleh Ganjar Pranowo saat ditemui usai pertemuan jajaran komisaris utama bank pembangunan daerah di Hotel Alila Solo, Jumat 29 Oktober 2021.

Baca Juga: Ulang Tahun Ganjar Pranowo Trending di Medsos, Bertepatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021

"Sampai hari ini belum ada laporan (kecurangan di Jateng). Kemarin saya mengikuti di berita-berita. Kalau ada kecurangan di Jateng, tidak ada ampun buat saya. Akan saya proses," ujarnya dalam rilis yang diterima Semarangku.com.

Ganjar Pranowo meminta semua pihak untuk menjaga integritas tes CPNS agar tidak ada lagi kabar kecurangan di Jawa Tengah.

Menurutnya, tes CPNS 2021 ini merupakan kesempatan negara mencari para kader birokrat yang bagus dan baik.

Baca Juga: Usai Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ganjar Pranowo Dapat Kado Istimewa Tokoh Adat Nusantara

"Maka jangan dicemari dengan urusan kolusi, korupsi dan nepotisme," tegasnya.

Disinggung terkait kecurangan CPNS di berbagai daerah di Indonesia yang menggunakan teknologi, Ganjar berharap ada evaluasi dari penyelenggara. Jika kecurangan itu sifatnya masif, maka harus ada audit teknologi informasi.

"Agar kemudian kita bisa mengetahui dan mengecek betul, itu terjadi atau tidak. Sebenarnya seperti apa dan lainnya. Ini harus diaudit," ucapnya.

Orang nomor satu di Jateng ini pun mengatakan penyelenggara harus tegas mengambil keputusan, jika ada niat jahat maka mestinya dibatalkan atau diulang lagi.

"Sehingga semua punya kesempatan dan hak yang sama," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Menpan RB Tjahjo Kumolo telah menerima laporan terkait kecurangan SKD CPNS yang terjadi di sejumlah titik lokasi. Diantaranya di Buol, Enrekang, Mamuju, Lampung, Makassar dan titik-titik lokasi lainnya.

Kecurangan yang dilakukan kebanyakan menggunakan teknologi informasi. PC yang digunakan tes ditemukannya berbagai aplikasi remote yang dikendalikan oleh pihak lain. Sehingga dalam pengerjaan tes, para peserta itu mendapat bantuan dari pihak lain.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler