Ganjar Pranowo Apresiasi IUWASH Plus, Berharap USAID Ikut Dampingi Penanganan Kemiskinan Ekstrem Lagi

11 Oktober 2021, 18:32 WIB
Ganjar Pranowo Apresiasi IUWASH Plus, Berharap USAID Ikut Dampingi Penanganan Kemiskinan Ekstrem Lagi /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Program IUWASH Plus yang dibentuk Lembaga Pembangunan Internasional AS atau disebut USAID. Ganjar Pranowo mengapresiasi program tersebut.
 
Ganjar Pranowo mengapresiasi program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua atau disingkat IUWASH Plus dari USAID. 
 
Program IUWASH Plus ini mendapat apresiasi dari Ganjar Pranowo mengubah perilaku hidup masyarakat di Jateng yang menjadi daerah kerja tim USAID.
 
Baca Juga: Sapa Para PMI, Ganjar Pranowo Dapat Curhatan Pengantin Baru yang Magang di Jepang
 
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngobrol dengan Pekerja Migran, Jawaban Kocak Soal Pernikahan Jadi Sorotan
 
Selama lima tahun ini program IUWASH Plus berhasil mengubah perilaku hidup sehat masyarakat di daerah dampingan.
 
Setidaknya ada tujuh kabupaten dan kota yang menjadi dampingan USAID di Jateng.
 
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa program IUWASH Plus sudah berjalan selama lima tahun hasil prakarsa tim USAID.
 
"Tadi kedatangan dari tim USAID IUWASH sebenarnya mau pamitan karena program sudah berjalan selama lima tahun." ujar Ganjar Pranowo. 
 
Gubernur Jateng ini menyebut bahwa beberapa daerah di wilayah kerjanya mulai sadar diri bagaimana perilaku memilih tempat BAB yang benar.
 
"Alhamdulillah beberapa daerah sudah mulai sadar bagaimana mereka BAB di tempat yang benar, ada jambannya, ada septic tank-nya dan dikuras secara berkala." imbuhnya.
 
Ganjar Pranowo menerima perwakilan tim USAID di Rumdin Puri Gedeh pada hari Senin 11 Oktober 2021 ini.
 
Ganjar Pranowo juga menjelaskan, perilaku yang sudah mulai berubah tersebut contohnya ada di Wonosobo. Dulu banyak warga yang BAB di empang atau di jamban yang dibuang ke sungai.
 
"Dulu itu yang selalu jadi pertanyaan orang karena mengubah perilakunya sulit. Ketika tim USAID masuk, edukasi mulai dilakukan," jelas Ganjar Pranowo.
 
"Menariknya, kini masyarakat merasa jijik memakan ikan karena dikasih makan limbah BAB. Itu perilaku yang menurut saya berubah menjadi bagus." tambahnya.
 
Selain itu, Ganjar Pranowo menuturkan perubahan perilaku dapat dilihat dari contoh kebutuhan air bersih. 
 
Seperti di Kota Salatiga dan Ungaran ini dilakukan program konservasi seperti reboisasi dan pembuatan sumur resapan sehingga memunculkan banyak sumber air baru.
 
"Masyarakat harus bisa mengakses air bersih, apakah itu Pamsimas atau PDAM. Konservasi dan reboisasi yang memunculkan sumber air baru juga perubahan perilaku yang bagus karena kebutuhan air menjadi bisa disuplai secara natural." tutur Ganjar Pranowo.
 
Adapun sanitasi dan kebutuhan air bersih sendiri juga masuk dalam indikator kemiskinan. Hal itu sejalan dengan program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan.
 
Ganjar Pranowo berharap agar tetap dilanjutkan untuk ikut mendampingi penanganan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten.
 
"Program IUWASH ini harapan saya bisa dilanjutkan. Tadi saya kasih tantangan untuk mendampingi penurunan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten." terang Ganjar Pranowo.
 
Diketahui, program IUWASH Plus bentukan tim USAID sebetulnya sudah selesai masa kerjanya pada bulan November tahun ini.
 
Melihat program tersebut berjalan baik Ganjar Pranowo menawari untuk ikut pendampingan di lima Kabupaten.
 
"Saya tawarkan agar terkait beberapa indikator terutama jamban dan air bersih, saya harap program IUWASH mendampingi lima kabupaten yang bisa kita jadikan contoh untuk penanganan kemiskinan ekstrem." ujar Ganjar Pranowo.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler