Ganjar Pranowo Ke Suparman, Takut Disuntik Opo Diseneni Bojone

8 September 2021, 13:11 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bercanda dengan buruh bernama Suparman saat vaksinasi di gedung Universitas Muhammadiyah Magelang /Dok. Humas Prov. Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bercanda dengan seorang buruh bernama Suparman saat vaksinasi di gedung Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu 8 September 2021.

Diketahui, Suparman takut dengan jarum suntik vaksin sehingga Gubernur Ganjar Pranowo menemaninya.

Sesekali, Ganjar Pranowo bercanda untuk menghilangkan rasa trauma dan takut Suparman terhadap jarum suntik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temani Buruh Takut Suntik Vaksin di Magelang, Sosoknya Jadi Sorotan

Saat itu, Ganjar Pranowo mengunjungi gedung Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) untuk cek vaksinasi massal baik mahasiswa dan buruh.

Kedatangan orang nomor satu di Jateng ini disambut meriah dan sesekali Ganjar menyapa para warga yang mengantri.

Ganjar pun menyapa salah satu buruh bernama Suparman yang bekerja di bengkel pabrik tahu.

“Pak Jenengan kerja di mana? Tahu di sini ada vaksin darimana? Kok baru sekarang vaksin?,” kata Ganjar.

“Bengkel tabung pak, (tahu) dari pabrik, baru sekarang karena takut,” ujar Suparman lugu.

Sejak bertemu di tahap pertama proses vaksinasi, Ganjar dengan sabar mendampingi Suparman. Sesekali, Ganjar menggoda Suparman tentang jenis jarum yang akan digunakan untuk suntik vaksin.

Baca Juga: Jateng Bebas Dari Level 4 Meski PPKM Diperpanjang, Gubernur Ganjar Pranowo ; Jangan Euforia Dulu! 

“Pak jenengan lebih takut mana, takut disuntik opo diseneni bojone?,” pertanyaan Ganjar pun membuat suasana makin ger-geran.

Tak cuma di meja administrasi, Ganjar juga mendampingi Suparman saat berada di meja skrining. Ganjar mendengarkan dengan seksama jawaban-jawabannya Suparman saat ditanya terkait riwayat sakitnya.

“Wis ayo pak gek ndang disuntik, tak deloki hayo. Mosok awake gede kok jirih (badannya besar kok penakut),” seloroh Ganjar.

Vaksin di Unimma dengan tajuk Bergerak Menginspirasi Vaksinasi Untuk Negeri itu, kata Ganjar, juga bagus. Sebab bisa menghabiskann 800 dosis vaksin dalam sehari.

“Satu titik bisa 800 bagus ini. targetnya 5.000 tapi satu Minggu. Usulan saya malah kalau bisa ditambah titiknya tidak hanya satu titik, bisa dua titik, tiga titik, syukur bisa lima titik. Jadi habisnya ga perlu satu Minggu, dua hari selesai,” tegasnya.

Namun, Ganjar berharap agar vaksinasi di tingkat daerah tetap diprioritaskan kepada lansia. Sebab mereka golongan masyarakat dengan resiko tinggi terpapar virus corona.

“Saya minta prioritasnya tetep carilah lansia, bisa juga nanti bekerjasama dengan BPJS. BPJS itu punya data, anggota BPJS yang memang punya penyakit bawaan, itu boleh disuntik dulu,” katanya.

Di kesempatan itu juga, Ganjar berpesan kepada tenaga kesehatan untuk tidak lupa menginput pada aplikasi Pcare dan smile. Sehingga, stok vaksin bisa terus dikirim oleh Kemenkes.

“Segera diisi aplikasi Pcare dan smile agar kemudian kita bisa lapor kepada pusat bahwa serapannya emang tinggi. Kalau serapannya tinggi, nanti biar ditambahi lagi sama pusat,” ujarnya.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler