Harga Cabai di Jateng Anjlok Ganjar Pranowo Minta ASN Borong Cabai dari Petani

26 Agustus 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi cabai, Harga Cabai di Jateng Anjlok Ganjar Pranowo Minta ASN Borong Cabai dari Petani /Pixabay/

SEMARANGKU - Saat ini harga cabai di Jateng anjlok alami penurunan drastis dan Gubernur Ganjar Pranowo minta ASN beli cabai petani.

Petani cabai sedang kesusahan karena harga cabai anjlok hingga membuat mereka agak kesulitan menjual hasil panennya dan Ganjar Pranowo instruksi ke ASN langsung.

Dalam keterangannya Ganjar Pranowo meminta ASN sebagai pelayan publik membantu para petani untuk borong cabai yang kini harganya turun.

Baca Juga: Pembukaan Wisata Jateng Masih Dibahas, Ganjar Pranowo: Pariwisata Baru Tahap Uji Coba

Dari catatan resmi harga cabai anjlok hingga Rp7000 per kilogramnya ini membuat para petani cabai akan merugi.

Berangkat dari harga cabai anjlok tersebut Ganjar Pranowo meminta jajaran ASN dibawahnya ikut membantu petani cabai di Jateng.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) memborong cabai dari petani. Pasalnya, harga cabai saat ini anjlok, hanya sekitar Rp7000 perkilogram.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi pembicara zoom literasi keuangan Ibu Berbagi Bijak untuk UMKM yang diselenggarakan PT Visa Worldwide Indonesia, Kamis 26 Agustus 2021. Menurutnya, tindakan cepat dibutuhkan untuk membantu para petani agar tidak merugi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Doakan Always Tiris Jadi Jenderal, Sosok Letnan Angkatan Laut Anak Juru Parkir

"Hari ini kita semua harus membantu petani, karena harga cabai sedang anjlok. Saya minta kawan-kawan ASN beli cabai dari petani ramai-ramai, untuk membantu mereka," katanya.

Aksi mengerahkan ASN membeli produk pertanian saat harga anjlok lanjut Ganjar sudah sering dilakukan di Jawa Tengah. ASN di Jateng lanjut dia sudah terbiasa dengan hal itu.

Meski begitu, Ganjar mengatakan harus ada tindakan jangka panjang agar kejadian serupa tak berlarut. Ia meminta semua pihak termasuk Bank Indonesia membantu.

"Di sini saya lihat ada dari BI, saya harap BI juga bisa membantu mengatasi persoalan ini. Sebab bicara soal komoditas pertanian, banyak makelarnya yang mengambil untung terlalu banyak, ini yang harus diatasi," ucapnya.

Selain petani, Ganjar juga mengatakan telah menyiapkan berbagai program untuk membantu berbagai pihak yang terdampak pandemi. Diantaranya pelaku UMKM, industri kecil maupun besar hingga penanganan untuk anak yatim.

"Untuk UMKM saya sudah minta mendata, sudah masuk sekitar 750 UMKM yang berhasil kita data. Kami berikan program mulai pelatihan, akses permodalan hingga akses ke platform e-commerce. Saat ini memang kita getol latih UMKM kita bertransformasi ke arah digital," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan, program Ibu Berbagi Bijak dibuat untuk membantu UMKM di Jateng dan DIY. Saat ini, sudah ada 320 UMKM yang terlibat dalam program ini.

"Kami membantu dengan cara memberikan pelatihan, termasuk akses ke e-commerce raksasa. Ini adalah salah satu kontribusi kami untuk mendukung pemulihan ekonomi di Jateng dan DIY," ucapnya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler