Tragedi Perahu Tenggelam di Waduk Kedungombo, Ganjar Pranowo: Jelas SOP-nya Pasti Diabaikan!

17 Mei 2021, 10:45 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo komentari Tragedi Perahu Tenggelam Kedungombo /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan terjadinya tragedi perahu tenggelam di obyek wisata Waduk Kedungombo Boyolali.

Ganjar Pranowo menegaskan tragedi kejadian perahu yang tenggelam di obyek wisata Kedungombo tidak boleh terjadi lagi.

Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya telah mendapat kiriman video terkait tragedi kejadian perahu tenggelam tersebut.

Sebanyak 20 orang wisatawan menjadi korban tragedi tenggelamnya perahu wisata Waduk Kedungombo pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Baca Juga: Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Diniai Karena Keteledoran Pengelola, Ganjar Pranwo Akan Cabut Izinnya

"Saya dikirimi videonya. Ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggungjawab, kalau perlu izinnya direview atau kalau perlu izinnya dicabut," tegasnya.

Selain karena melebihi kapasitas jumlah pengunjung, para penumpang juga tidak dibekali life vest saat menaiki kapal itu.

"Itu kan sangat berbahaya. Jelas SOP nya pasti diabaikan oleh mereka," tutur Ganjar.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengingatkan pada seluruh pengelola obyek pariwisata agar hal itu menjadi perhatian.

Dari 20 jumlah wisatawan korban perahu tenggelam, 11 orang berhasil selamat, sementara 6 korban meninggal dunia dan 3 korban belum ditemukan.

Baca Juga: Menteri BUMN Pecat Direksi Kimia Farma Diagnostika, Erick Thohir: Silahkan Berkarir di Tempat Lain!

"Sekarang masih dalam operasi pencarian. Tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu. Saya minta untuk terus dilakukan pencarian," kata Ganjar di Semarang pada Minggu 16 Mei 2021.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tragedi kejadian perahu tenggelam di obyek wisata Waduk Kedungombo ini, harus menjadi pembelajaran.

Sebab menurut Ganjar, kejadian perahu tenggelam di obyek wisata Waduk Kedungombo sangatlah vatal.

Tantangan mereka pengelola obyek wisata saat libur lebaran ini, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tak boleh diabaikan adalah keselamatan.

Baca Juga: Suka COD saat Belanja Online, Ketahui Cara dan Aturan COD Online dan Jika Barang Tidak Sesuai Pesanan

"Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," tegas Ganjar.

Dirinya mengaku telah meminta kepada seluruh Bupati/Wali Kota, untuk tidak ragu-ragu menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi jumlah pengunjung maupun keselamatannya.

Selain kejadian tragis Kedungombo, Ganjar juga menyoroti terkait ramainya sejumlah destinasi wisata di Jateng.

Beberapa laporan yang sudah masuk lanjut Ganjar, keramaian pengunjung juga terjadi di obyek wisata Dieng dan juga Tawangmangu.

Baca Juga: Eks Timnas Yudha Febrian Tersangkut Masalah Pelecehan Seksual, Begini Kata Sang Korban

Selain itu, di beberapa destinasi kawasan wisata lain juga keramaian terjadi.

Tak hanya di Jawa Tengah, keramaian pengunjung juga terjadi di obyek-obyek wisata berbagai daerah di Indonesia saat libur lebaran 2021.

"Saya minta SOP ditaati, pembatasan pengunjung harus dilakukan. Petugas harus sering patroli untuk terus mengingatkan. Bupati/Wali Kota ndak usah ragu menutup kalau itu tak ditaati.

Daerah lain juga sama, kerumunan banyak dan itu membahayakan. Kita harus menjaga semuanya, kalau tidak maka akan sulit untuk mengembalikan kondisi seperti semula," pungkasnya.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler