Sudah Divaksin, Guru Positif Covid-19 di Jateng Curhat Kepada Gubernur Ganjar Pranowo, Korban Uji Coba PTM?

12 Mei 2021, 18:45 WIB
Pram, guru SMK di Pati curhat mengenai bagaimana dirinya bisa tertular Covid-19 kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meski sudah divaksin. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Seorang guru di salah satu SMK di Kabuapten Pati, Jawa Tengah curhat kepada Gubernur Ganjar Pranowo saat didatangi di rumahnya, Perum RSS Sidokerto Kecamatan Pati, Rabu 12 Mei 2021.

Guru yang diketahui bernama Pram tersebut menceritakan kepada Ganjar bagaimana dirinya bisa tertular Covid-19. Guru di Pati ini positif Covid-19 dari uji coba PTM yang digagas Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu?

Awalnya, Pram tidak menyangka Ganjar mendatangi rumahnya yang tertutup rapat. Dia kaget ketika dipanggil tetangganya dan mendapati sosok Gubernur Jawa Tengah yang sudah berdiri di teras rumahnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Gelar Open House Virtual Lebaran Idul Fitri 2021, Lebih Menarik Ada Hadiahnya

Obrolan pun dimulai. Ketika ditanya bagaimana bisa tertular Covid-19, Pram menceritakan detilnya kepada Ganjar.

Ternyata Pram tertular Covid-19 bukan dari uji coba PTM yang dilakukan di sejumlah sekolah secara serentak, beberapa waktu lalu.

Pram bercerita, ini merupakan Covid-19 kali kedua. Ya, dia pernah positif Covid-19 sebelumnya dan dinyatakan sembuh.

Di Covid-19 keduanya ini, Pram mengaku tertular dari jamaah shalat tarawih. “Awalnya salat tarawih. Setelah dites ternyata positif untuk kedua kalinya. Dulu sempat positif dan sudah sembuh, sudah vaksin juga, tapi ini positif lagi," ujarnya di depan Ganjar.

Baca Juga: IAIN Pekalongan Gelar FGD, Wakil Rektor Muhlisin: Alumni Kuat dan Menyongsong Merdeka Belajar

Pram merupakan satu dari 56 pasien Covid-19 klaster tarawih di Desa Sidokerto. Dia mengaku bahwa saat salat tarawih itu jarak antarjemaah memang tidak berjarak. Pram tidak menyangka bisa tertular Covid-19 meski sudah mengenakan masker dan tidak pernah melepas saat salat.

“Tidak berjarak, saya pakai masker terus. Tapi Alhamdulillah kondisi saat ini baik-baik saja, tidak ada gejala,” ungkapnya yang tinggal berdua dengan istri.

Ganjar mengatakan klaster tarawih di Perum RSS Sidokerto tersebut merupakan pembelajaran bagi lainnya.

Meski sudah memakai masker tetapi kalau jarak jemaah tidak ada maka masih bisa tertular.

Baca Juga: Cara Menjawab Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin Jawab dengan Ini

Klaster tarawih di Pati menjadi pelajaran sekaligus peringatan keras buat semuanya. Masyarakat tidak boleh abai mengenai protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Ternyata ada salah satu (pasien) itu kepala sekolah SMK yang ada di sini. Dia pernah positif, sudah negatif dan sudah divaksin, tetapi bisa positif lagi. Tadi waktu saya tanya memang model shalat tarawihnya tidak berjarak. Itu peringatan keras buat kita dan tidak boleh abai meski sudah divaksin atau memakai masker,” tandasnya. ***

 

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler