Ganjar Pranowo Cek Kondisi Terkini 50 Pasien Covid-19 Klaster Tarawih Banyumas, Ada yang Tak Bisa Cium Bau

7 Mei 2021, 20:35 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyapa warga Banyumas yang diisolasi di Pondok Slamet Baturaden Purwokerto karena tertular Covid-19 dari klaster tarawih. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek kondisi terkini 50 pasien Covid-19 dari klaster tarawih yang masih diisolasi di Pondok Slamet Baturaden Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat 7 Mei 2021.

Saat menjenguk di tempat isolasi klaster tarawih Banyumas, Ganjar meyapa dari kejauhan.

Ganjar harus berteriak untuk mengajak ngobrol para pasien. Dia menanyakan kondisi terkini para pasien Covid-19 tesebut.

“Gimana kabarnya, ada yang punya gejala tidak? Sesak nafas, batuk-batuk, atau pilek. Kalau ada keluhan jangan sungkan ngomong sama petugas ya,” teriak Ganjar dari kejauhan.

Baca Juga: Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi: Babhinkamtibmas Harus Punya Data Warga yang Mudik

Beberapa pasien yang sedang diisolasi menjawab bahwa semuanya dalam kondisi sehat. Ada yang sempat kehilangan indera penciuman, tapi saat ini sudah baikan.

“Saya sempat tidak bisa mencium bau pak, alhamdulillah sekarang sudah bisa. Pak mau foto pak, tapi sayang kita jaraknya jauh,” ucap salah satu pasien.

Pada kesempatan itu, Ganjar menanyakan kenapa mereka semua bisa tertular Covid-19.

Salah satu pasien mengatakan bahwa mereka tertular dari klaster tarawih. Ada pula yang ketularan dari tetangganya yang bersilaturahmi.

“Katanya dari klaster tarawih. Kami juga tidak tahu ketularan darimana,” ucapnya.

Baca Juga: Telan Rp125 Miliar, Pembangunan Masjid Agung Purwokerto Bakal Dipercantik Danau 6 Hektare

Ganjar kemudian meminta warganya itu bersabar menjalani isolasi. Mereka diminta menjaga kesehatan dan terus meningkatkan imun dengan berolahraga.

“Jangan lupa selalu bahagia. Saya doakan panjenengan semua segera sehat, dan bisa kembali pulang ke rumah,” ucapnya.

Ganjar mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang dikarantina di tempat itu adalah dari klaster tarawih. Selain itu, ada juga beberapa dari klaster keluarga.

“Karena merasa sudah aman. Dengan kawan, saudara dan tetangga merasa dekat, sehingga abai. Padahal belum tentu, karena virus ini tidak kelihatan. Maka inilah pentingnya kita menjaga protokol kesehatan,” terangnya.

Baca Juga: Sempat Jengkel, Pemudik dari Jakarta Ini Dikarantina di Banyumas Gara-gara Dilaporkan Istri

Ganjar juga mengimbau masyarakat tidak menganggap remeh Covid-19. Banyak masyarakat kini mulai abai dalam pelaksanaan prokes, ada yang tidak pakai masker, tidak jaga jarak dan lainnya.

Karena itu, saat Lebarna nanti, masyarakat diminta tidak abai prokes. Sebab dari ada pasien yang diisolasi di tempat karantina ini tertular dari teman yang datang ke rumah.

“Maka saya titip pesan buat semuanya, kondisinya masih labil, maka saya minta semua disiplin prokes. Tadi ada yang ketularan dari tetangga yang main ke rumah, dia tidak tahu dan positif. Sesimpel itu,” pesan Ganjar. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler