Teman dan Pendukung Nyenggol Minta Dapat Vaksin Padahal Bukan Prioritas, Begini Cara Ganjar Tegas Menolak

24 Maret 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 (2) /Pixabay.com/Reckmanns/

SEMARANGKU – Teman dan pendukung nyenggol minta dapat vaksi Covid-19 padahal bukan prioritas penerima, Gubernur Jawa Tengah tegas menolak dengan mengatakan hal berikut ini.

Di tengah program vaksinasi Covid-19, Ganjar Pranowo mengaku seorang teman sekaligus pendukung menghubunginya dan meminta jatah vaksin Covid-19.

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa saat ini prioritas penerima vaksin Covid-19 yaitu lansia karena golongan ini rentan terpapar.

Hal tersebut diceritakan Ganjar saat menjadi narasumber dalam Dialog Produktif Rabu Utama dengan tajuk Percepatan Vaksinasi demi Herd Immunity yang diselenggarakan KPC PEN secara virtual, Rabu, 24 Maret 2021.

Baca Juga: Bukan Settingan, Alasan di Balik Kedekatan Michael Yukinobu Alias Nobu dan Jessica Iskandar Dibongkar Mbak You

Baca Juga: Felicya Angelista dan Caesar Hito Blak-blakan Soal Momen Canggung di Malam Pertama Sebagai Suami-Istri

Baca Juga: Rumah Tangga Melaney Ricardo dan Tyson Diisukan Bermasalah, Mbak You: Selama Ini Dia Sudah Berjuang

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku dirinya mendapat pesan dari beberapa orang yang bukan prioritas vaksin Covid-19 tapi meminta agar bisa divaksin.

"Saya bilang, hari ini yang wa saya langsung mas saya diprioritaskan dong kan kita temen, kan kita pendukung, hehehe. Saya harus berani ngomong, eh bro sori ya sekarang ini lansia dulu, 'kan saya hanya satu saja masa nggak bisa?'," tutur Ganjar menceritakan salah satu pesan yang diterimanya.

Untuk itu pun, Ganjar mengaku harus berani menolak dan menjelaskan bahwa saat ini yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah adalah kelompok Lansia. Di mana mereka, adalah orang-orang dengan resiko tinggi terpapar COVID-19.

Beragam cara, lanjut Ganjar, dilakukannya hanya untuk mensosialisasikan perihal vaksinasi. Mulai dari sosial media hingga memviralkan potongan diskusi terkait dengan vaksinasi.

Baca Juga: Ngaku Dapat ‘Pesanan’ Vaksin Covid-19 dari Teman, Ganjar Pranowo: Harus Pinter Bikin Strategi

Baca Juga: Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 15, Simak Ciri Pendaftar yang Lolos, Pastikan Notifikasi Ini Masuk

Baca Juga: Beasiswa Santri S1 dan S2 Tahun 2021, Simak Alur, Cara Daftar, Nama Kampus dan Jurusan

"Nah hari ini saya mendisclose itu (prioritas dan keterbatasan vaksin). Kita buka, kita berikan transparan, maka sering saya meng-announce terus kemudian saya mention ke media, terus kita viralkan itu bagian cara sosialisasi. Maka kita tulis di banyak tempat melalui obrolan-obrolan seperti ini kita potongin kita sebarkan agar masyarakat tahu. Wah kemarin luarbiasa, akhirnya kemarin ya kita sendiri yang menjawab pertanyaan ini," ujarnya.

Ganjar mengatakan, dengan pengelompokkan dan skala prioritas yang dilakukan pemerintah sebenarnya juga memudahkan pihaknya dalam sosialisasi. Begitu vaksinasi berjalan sesuai dengan urutan, pihaknya kini dihadapkan dengan ketidaktahuan masyarakat soal jumlah vaksin yang terbatas.

"Saya harus pinter-pinter, untuk membuat strategi komunikasi. Sekarang bahasanya satu, bapak ibu sabar ya ini nanti Mei Juni Juli baru ada (vaksin tambahan), yang lain sabar. 'Tapi saya posisinya sudah seperti ini', oke-oke tenang saja, tenang saja," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, saat ini yang dibutuhkan bersama adalah meyakinkan satu sama lain. Sehingga cerita prioritas pada kelompok masyarakat tertentu, tokoh agama dan lainnya tentu dengan misi agar mereka membantu pemerintah meyakinkan pada masyarakat.

"Butuh meyakinkan, agar eneergi kita tidak dikikis atau habis terkuras pada perdebatan yang sebenarnya bisa kita hindari, jadi butuh cerewet untuk ini," tandasnya.

Sebagai informasi, data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat hingga 22 Maret sebanyak 878.105 orang sudah melakukan vaksin dosis pertama.

Sedangkan untuk dosis kedua, sebanyak 390.118 orang. Jumlah tersebut, terdiri dari SDM Kesehatan, Petugas Publik hingga Lansia. Target vaksinasi di Jateng sendiri ada sebanyak 24.363.566 orang untuk menuju herd immunity.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Tags

Terkini

Terpopuler