PPKM Mikro Provinsi Jawa Tengah Beri Hasil Signifikan, Ganjar Pranowo: Skenario Vaksinasi Disiapkan

16 Februari 2021, 15:04 WIB
Ganjar Pranowo tanggapi peraturan untuk memberi sanksi bagi yang tolak vaksinasi /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ini hasil dari suksesnya PPKM Mikro di Jateng.

Dalam rapat tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa PPKM Mikro menunjukkan hasil signifikan sehingga wilayah Jawa Tengah tidak lagi dikategorikan zona merah.
 
Selain PPKM, pemerintah Jawa Tengah juga melakukan percepatan vaksinasi hingga kampanye "Jateng di Rumah Saja."
 
Baca Juga: Kegiatan Romantis Sesuai Prokes Bisa Dilakukan bersama Pasangan di Bulan Kasih Sayang atau Valentine Day
 
Ganjar Pranowo lalu memaparkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah terkait zonasi dalam empat minggu terakhir.
 
Ia menyebutkan bahwa pada 18-24 Januari 2021, wilayah Grobogan, Klaten, Kota Semarang, dan Kendal tergolong zona merah.
 
Sementara itu pada 25-31 Januari 2021, zona merah meliputi Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora, dan Kebumen.
 
Baca Juga: Nino Dengar Andin Ucap Elsa Hamil Anak Roy, Ini yang Akan Dilakukannya! Spoiler Ikatan Cinta 16 Februari 2021
 
Angka konfirmasi Covid-19 dilaporkan terus menurun hingga pada 1-7 Februari 2021, dinyatakan tidak ada zona merah di Jawa Tengah.
 
Ganjar menyatakan bahwa tren mingguan hingga bulanan Jawa Tengah terus turun.
 
Ia mengapreasiasi kinerja setiap kota dan kabupaten di Jawa Tengah atas menurunnya tren Covid-19 tersebut.
 
Baca Juga: Pray For Nganjuk Trending di Twitter Akibat Bencana Tanah Longsor Mengerikan dan Luapan Air Hujan
 
Pada rapat koordinasi (rakor) yang berlangsung mulai pukul 08.30 WIB tersebut, Ganjar Pranowo juga membahas persoalan vaksinasi.
 
"Vaksinasinya untuk yang tahap kedua Jateng masih bagus, masih tertinggi se-Indonesia. Cuma yang vaksinasi (tahap) pertamanya ini perlu digenjot karena masih ada beberapa daerah yang belum selesai," ujarnya.
 
"Kita mesti menyiapkan titiknya nanti kira-kira di mana, cold chain-nya seperti apa, apakah ada atau tidak, apalagi nanti vaksin dari beberapa jenis yang membutuhkan suhu bahkan minusnya banyak sekali. Nah ini ada nggak peralatannya kalau selama ini yang sudah ada kita masih bisa handle sehingga kita tinggal lakukan percepatan saja untuk komunikasi dengan pusat," sambungnya.
 
Baca Juga: Wapres AS Kamala Harris Telpon Presiden Prancis Macron, Perbaiki Hubungan yang Rusak Karena Trump
 
Lebih lanjut Ganjar Pranowo mengemukakan bahwa pemerintah akan terus memantau pelaksanaan PPKM Mikro.
 
Pemantauan dilakukan terutama berkaitan dengan sistem tracingtesting, dan distribusi antigen yang sudah dibagikan oleh pemerintah pusat.
 
"Jadi dari apa yang ada ini, nanti kita tinggal menyiapkan satu skenario vaksin dan skenario PPKM di beberapa titik. Jadi PPKM nanti ada yang menyiapkan tracer-nya, testing-nya kemudian antigen yang mulai di-deploy dari Jakarta ke beberapa titik," ujarnya.
 
Baca Juga: Siap Cair ke 12 Juta Penerima, Ini Syarat Wajib untuk Dapat BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta di 2021
 
Sehubungan dengan tracing, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo, melaporkan bahwa pihak Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa mulai dilatih menjadi tracer per 15 Februari 2021 dan ditempatkan di puskesmas.
 
"Harapannya ini yang nanti akan kita BKO-kan untuk di puskesmas sehingga tracing-nya bisa dilakukan lebih banyak, testing-nya bisa dilakukan lebih banyak, sehingga 'dikeroyok' gitu," tuturnya.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler