SEMARANGKU - Kota Semarang dan sekitarnya yang kini dilanda banjir di beberapa titik diprediksi masih akan mengalami hujan deras selama sepekan ke depan.
Prediksi ini diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kota Semarang.
BMKG juga memprediksi tidak hanya Semarang yang mengalami hujan deras namun seluruh Jawa Tengah diperkirakan akan mendapatkan hujan deras selama sepekan ke depan.
Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kunjungi Lokasi Banjir Semarang, Jangan Ada Warga Kelaparan!
Baca Juga: Personel Ditpolairud Polda Jateng dan Petugas Gabungan Evakuasi Korban Banjir di Kota Semarang
Hujan deras selama sepekan ini berisiko memperlama banjir yang sudah menggenani Kota Semarang, termasuk objek vital nasional di sana seperti Bandara Internasional Adi Sucipto.
Hujan deras ini disebabkan oleh angin muson dingin yang membawa air hujan. Angin ini diperkirakan melambat di Jawa Tengah yang menyebabkan hujan deras turun.
"Analisis sementara menunjukkan aktivitas (angin) muson dingin Asia," tulis Kepala Stasiun Klimatologi Semarang Sukasno dalan siaran pers yang diterima Antara pada Minggu, 7 Februari 2021.
Baca Juga: Dapatkan Diskon Listrik Gratis dari PLN Hingga 100 Persen di Bulan Februari, Begini Caranya!
Baca Juga: Semarang Banjir Partai Gerindra Rayakan HUT Ke-13 dengan Bhakti Sosial Dirikan Dapur Umum
Selain akibat angin muson yang memang rutin mengirimkan hujan di musim hujan, Jawa Tengah mendapatkan hujan lebat dan hujan sangat lebat selama sepekan ke depan akibat pertemuan atau konvergensi angin yang membawa kelembaban udara.
Sukasno menjelaskan awan hujan lebat yang akan turun di Jawa Tengah dibentuk di pantai utara Jawa Tengah, terutama di pantai utara tengah dan barat Jawa Tengah. Semarang sendiri berlokasi dekat dengan pantai utara lokasi terbentuknya awan ini.
"Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin konvergensi di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya," ungkap Sukasno.
Sukasno selaku Kepala Stasiun Klimatologi Kota Semarang memperingatkan banjir dapat muncul di Semarang akibat hujan lebat dan hujan sangat lebat yang berlangsung terus-menerus.***