Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora Akhirnya Dibuka, Mbah Siti dan Cucu Tak Perlu Tantang Maut Lagi

3 Januari 2021, 15:11 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan jembatan terusan Bojonegoro-Blora /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU – Seorang nenek yang berusia 60 tahun terlihat semangat menyaksikan peresmian Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) sembari menggandeng cucunya.

Bersama puluhan warga lain, Mbah Siti menyaksikan sejarah dalam hidupnya. Dengan dibukanya jembatan terusan tersebut, kini Mbah Siti dan cucu tak perlu menantang maut lagi untuk melewati sungai Bengawan Solo

Jembatan yang diresmikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Mensesneg Pratikno, Menhub Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki ini memang bagian sejarah dalam kehidupan Mbah Siti.

Baca Juga: Tahun Baru 2021 di Tengah Pandemi Covid-19, 5 Rb Warga Johor Malaysia Harus Mengungsi Karena Banjir

Baca Juga: Bisa Online! Buruan Daftar Bantuan Modal UMKM Rp 2,4 Juta dari Pemerintah, Ini Syarat dan Caranya

Sejak kecil hingga usianya 60 tahun, ia dan warga lain harus menantang maut jika ingin berpergian ke Bojonegoro.

Untuk melewati sungai Bengawan Solo, Mbah Siti harus selalu was-was menaiki perahu untuk menerjang dalam dan derasnya aliran sungai Bengawan Solo. Angkutan perahu tersebut memang tidak bisa menjamin keamanannya dan warga setempat.

"Alhamdulillah seneng, saiki nek lewat mpun gampil (sekarang kalau menyeberang sudah mudah). Biasane nyabrang kali nganggo prau (biasanya menyeberang sungai pakai perahu), nggeh wedhi (ya takut)," katanya.

Baca Juga: Mengejutkan! SM Entertainment Ternyata Pernah Didenda Karena Mencoba Mendirikan Negara Baru

Baca Juga: Viral Kasus Jual Surat PCR Palsu yang Dibongkar dr. Tirta, Pelaku: Saya Meminta Maaf Secara Tulus

Dahulu, Mbah Siti pernah melihat perahu yang digunakan warga untuk melewati Sungai Bengawan Solo itu tenggelam. Walaupun tidak ada korban jiwa, ia mengaku kenangan buruk itu selalu membuatnya ketakutan.

"Sakniki mpun penak, mboten wedhi (sekarang sudah mudah, tidak takut lagi. Sakniki medal bruk mawon (sekarang lewat jembatan saja). Maturnuwun, seneng banget kalih pemerintah (terimakasih banyak, senang sekali dengan pemerintah," jelasnya.

Dibangun sejak Juni 2020 lalu, Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora ini memiliki panjang 1.100 meter dengan lebar 9 meter. Menghubungkan wilayah Bojonegoro dengan Kabupaten Blora. Anggaran pembuatan jembatan itu sekitar Rp97,5 miliar atas kerjasama antara Pemkab Blora dan Bojonegoro.

Baca Juga: Lembaga Pemerintah Ini Buka Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate Minimal SMK, Simak Cara Daftarnya

Baca Juga: V BTS Merajai Chart Genius Korea Awal Tahun 2021 Sebagai Solois Top Nomor 1 dalam Berbagai Genre

Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa jembatan Terusan Bojonegoro-Blora sudah lama diidamkan masyarakat dari dua kabupaten itu. Mereka yang hendak menyeberang sungai Bengawan Solo, harus menggunakan perahu sederhana.

Ganjar Pranowo mengakui bahwa Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora menjadi hal yang sudah diidamkan masyarakat dari dua kabupaten tersebut. Yang mana sebelumnya mereka yang akan menyebrangi Bengawan Solo harus menggunakan perahu yang memilki resiko tinggi.

"Ini jembatan yang sudah lama diidamkan masyarakat dari dua kabupaten ini, yakni Blora dan Bojonegoro. Hari ini sudah jadi, mudah-mudahan yang beresiko tinggi karena nyeberangnya pakai getek, pakai perahu, besok bisa lewat jembatan ini," katanya.

Baca Juga: Mencuri 60 Meter Kabel Telkom Saat Pagi, Warga Kabupaten Tegal Langsung Ditangkap Malam Harinya

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Mimpi Lamanya Jadi Kenyataan di Awal 2021, Apa Maksudnya?

Diharapkan dengan adanya pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora dapat mendongkrak pembangunan ekonomi kawasan antara Jateng dan Jatim. Karena sudah mudahnya akses dua daerah tersebut, dan dapat terkoneksi dengan baik.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Tags

Terkini

Terpopuler