Anggota Jamaah Islamiyah yang Sudah Latihan Merakit Bom di Semarang, Dikirim ke Negara Ini

28 Desember 2020, 19:08 WIB
Anggota Jamaah Islamiyah yang Sudah Latihan Merakit Bom di Ungaran 6 Bulan Dikirim ke Negara Ini /pixabay.com/TheDigitalWay

SEMARANGKU – Densus 88 Antiteror Polri telah membongkar tempat yang digunakan anggota kelompok Teroris Jamaah Islamiyah di Bandungan Ungaran, Kabupaten Semarang yang digunakan sebagai tempat latihan merakit bom.

Para anggota yang sudah latihan di Ungaran, Semarang selama 6 bulan, langsung dikirim ke Suriah untuk mendapatkan pelatihan militer dan merakit bom yang lebih mendalam.

Pelatih kelompok teroris Jamaah Islamiyah, Joko Priyono alias Karso mengaku mendapat tugas sebagai pemimpin pelatihan di Ungaran. Tepatnya di Desa Gintungan, Bandungan Kabupaten Semarang.

Baca Juga: Bahaya! Di Ungaran, Semarang ada Markas Teroris Jamaah Islamiyah, Ini Fungsinya

Baca Juga: Jamaah Islamiyah Punya Sasana Beladiri di Semarang, Jateng, untuk Merakit Bom?

Perintah untuk menjadi pemimpin pelatihan di Ungaran didapat Karso Pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto alias Amir.

Lokasi tempat pelatihan merakit bom yang dilakukan anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah di Bandungan berbentuk seperti villa. Ada beberapa rumah di dalam satu kawasan.

“Saya latih dari orang yang nggak bisa sampai menjadi seperti atlet. Mulai dari pembentukan stamina, power, gerakan dasar pada level tertentu sekitar 6 bulan ke atas,” ucap Karso, seperti dilansir dari PMJ News, Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Ada Potensi Gelombang Tinggi, Pemprov Jatim Ajak Nelayan untuk Waspada di Tanggal Ini

Baca Juga: Berupa Rumah Vila, Cek 12 Sasana Beladiri Jamaah Islamiyah di Jateng

Tak hanya diajari merakit bom, anggota Jamaah Islamiyah di Bandungan juga dilatih beladiri dengan tangan kosong, melempar pisau, menggunakan senjata tajam berupa pedang dan katana, hingga cara menghindari penyergapan.

“Kita latih bela diri seperti ninja dengan menggunakan pisau, bintang dan juga samurai atau pedang. Kita juga latih persenjataan,” kata Karso.

Karso mengatakan tempat latihan Jamaah Islamiyah di Bandungan sudah berdiri sejak 2011 silam.

Baca Juga: Tanggapi Virus Corona Covid-19 Jenis Baru, Ganjar Pranowo: Tidak Perlu Khawatir!

Baca Juga: Terakhir Desember, Bantuan BST Rp300 Bisa Cair, Segera Cek NIK di dtks.kemensos.go.id

Sebelum ditangkap pada 2019 lalu, karso sudah melatih 7 angkatan dengan total anggota generasi muda sebanyak 96 orang.

Para anggota Jamaah Islamiyah yang telah terlatih juga memiliki kemampuan untuk menculik tokoh dan pimpinan kelompok teroris yang telah diamankan pihak yang berwajib. Termasuk juga cara penyergapan yang dilakukan secara profesional.

“Kalau ada tokoh kita ditangkap, kita juga mesti bisa melakukan penyelamatan dengan melakukan aksi penyergapan. Kita latih juga seluruh anggota yang ada di Sasana,” jelas Karso.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Tips Rayakan Tahun Baru Anti Bosan di Rumah

Baca Juga: Resmi, 8 Kabupaten di Jateng Ini Tutup Destinasi Wisata, Cek Sebelum Liburan!

Setelah melaksanakan pelatihan, para anggota dikirim ke Suriah untuk selanjutnya dilakukan pelatihan militer di sana. Mulai dari menggunakan senjata api seperti senapan dan pistol, hingga perakitan bom.

“Sudah ada dasarnya di sini, baru dikirim per angkatan ke Suriah. Di sana nanti akan dilakukan pelatihan lagi,” tandas Karso. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler