Mantan Napi Teroris Kelompok Noordin M Top, Kini Ternak Lele di Semarang, Cek Kondisinya

20 Desember 2020, 16:31 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat ternak lele hasil eks napiteroris. /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU – Jika di lokasi lain mantan napi teroris ditolak warga, berbeda dengan di Kota Semarang. Ada mantan napi teroris kelompok Noordin M Top diterima sebagai warga pada umumnya.

Bahkan, mantan napi teroris itu akrab dan menjalankan usaha bersama dengan warga. Tak nampak stigma negatif pada para mantan napi teroris ini.

Bersama warga, mantan kelompok teroris jaringan Noordin M Top ini menjalankan usaha dengan warga setempat.

Baca Juga: Ditantang Panser Biru Soal Stadion Jatidiri, PSIS: Kami Siap Mengelola Jika Memungkinkan

Baca Juga: Panser Biru Desak PSIS Semarang Kelola Stadion Jatidiri Sebagai Homebase Liga 1 Tahun 2021

Kerukunan mantan napi teroris dan warga nampak di Kota Semarang, tepatnya di Sumur Adem IV Kelurahan Bangetayu Kulon Kecamatan Genuk.

Di tempat itu, masyarakat dan eks napiter bisa berbaur rukun, bahkan bahu membahu mengembangkan bisnis bersama yakni budidaya lele.

Adalah Sri Pujimulyo Siswanto, eks napiter yang telah dihukum 12 tahun karena menyembunyikan pelaku Bom Bali, Noordin M Top dan Dr Azhari yang menjadi inisiatornya.

Baca Juga: Tanpa Rekening, Bisa Dapat BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta Desember 2020, Ikuti Cara Ini

Bersama teman-teman eks napiter yang tergabung dalam Yayasan Persadani, Sri Puji memilih jalan ekonomi untuk bisa diterima kembali pada masyarakat.

Menggunakan lahan milik warga, Sri Puji dan teman-temannya mencoba budidaya lele. Bahkan ke depan, mereka berencana membuat tempat makan tengah sawah, dengan menu lele yang dibudidayakan itu. Lahan itu milik warga, dan sudah diizinkan untuk keperluan itu.

Sri Pujimulyo Siswanto mengatakan bahwa inisiasi budidaya lele bersama eks napiter dan masyarakat sekitar dimulai sejak 2019 lalu. Sejak saat itu, kolam lele dengan kapasitas 7.500 ekor itu sudah panen satu kali.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tegaskan 3 Syarat pada Mantan Napi Teroris yang Mau Hidup di Jateng

"Panen pertama tidak kami jual, tapi kami bagikan pada masyarakat. Ini mau panen kedua, dan kami berencana membuka kuliner Lele Sawah dengan membangun saung di sekitar lahan ini," kata dia.

Tak hanya untuk mencukupi ekonomi keluarga dan anggota eks napiter lain yang ikut dalam budidaya itu, langkah budidaya lele tersebut dilakukan Sri Puji sebagai metode mendekatkan diri kepada masyarakat. Dengan budidaya lele itu, pergaulan dan interaksinya dengan masyarakat sekitar semakin cair.

"Kalau hanya duduk ngobrol saja tidak akan nyambung. Dengan kegiatan semacam ini, menjadi lebih akrab dengan masyarakat. Suasana jadi cair dan semua saling menerima serta memahami," jelasnya.

Baca Juga: Kunjungi Kolam Lele Eks Narapidana Teroris di Semarang, Ganjar Pranowo: Ini Contoh yang Bagus

Hal senada disampaikan Ketua Yayasan Persadani, Mahmudi alias Yusuf. Pihaknya mengatakan bahwa 25 eks napiter yang ada di bawah naungan yayasan Persadani memang sudah menyatakan kembali pada pangkuan Ibu Pertiwi.

"Dengan begitu, kami meyakinkan masyarakat bahwa kami ingin ikut berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara. Kami selalu berkoordinasi untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk sektor ekonomi. Kami berharap masyarakat mau menerima kami, mendukung kami untuk menjalani hari. Kami juga berharap bantuan serta dukungan pemerintah terhadap program-program yang kami jalankan ini," katanya.

Di lain sisi, Ketua RT 3/11 Bangetayu Kulon, Hendi Kartika mengatakan, pendekatan dan dukungan pada eks napiter memang perlu dilakukan. Agar, mereka bisa nyaman dan tidak kembali pada jalan yang salah.

Baca Juga: Terakhir Besok, Telkomsel Bagi 2 HP Samsung A10s dan Uang Rp 3 juta, Klik Di sini

"Memang banyak kendala, tapi pelan-pelan kami berusaha meyakinkan warga bahwa mereka sudah bertobat. Dengan adanya kegiatan budidaya lele ini, semakin menyatukan warga. Jadi, saat ini sudah tidak ada lagi stigma negatif bahwa itu mantan teroris, itu orang jahat dan lainnya," katanya.

Hendi mengatakan akan selalu mendukung program-program eks napiter dari Yayasan Persadani mengembangkan sektor ekonomi di wilayahnya. Bahkan, ia akan bahu membahu membantu demi suksesnya program itu.

"Kami semuanya mendukung kegiatan positif ini. Kami ingin semuanya bersatu dan tidak terpecah belah," pungkasnya. ***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler