Benarkan Kans Raih Kemenangan Ke-33 di GP Monaco 2023, Fernando Alonso: Bohong Jika Saya Tidak Ingin Menang!

- 27 Mei 2023, 18:45 WIB
Benarkan Kans Raih Kemenangan Ke-33 di GP Monaco 2023, Fernando Alonso: Bohong Jika Saya Tidak Ingin Menang! /
Benarkan Kans Raih Kemenangan Ke-33 di GP Monaco 2023, Fernando Alonso: Bohong Jika Saya Tidak Ingin Menang! / /Foto: Kredit Wajib: John David Mercer- USA TODAY Sports via Reuters Con/

SEMARANGKU – Pembalap veteran Aston Martin, Fernando Alonso, secara terbuka membenarkan hasratnya untuk menang balapan di F1 GP Monaco 2023.

Jika El Nano memenangi GP Monaco Minggu lusa (28/05), maka ini akan menjadi kemenangan ke-33 sepanjang karier sang juara dunia dua kali Sirkus Akbar ini.

Terakhir kali Alonso memenangi balapan adalah pada balapan kandang GP Spanyol 2013 di hadapan publik sendiri. Ia belum pernah menang balapan lagi setelah itu.

Kekuatan pengereman yang presisi dari mobil Aston Martin AMR23 diharapkan mampu dimanfaatkan Alonso mengingat trek Monte Carlo dikenal terjal dan meliuk-liuk.

Baca Juga: LIST Harga Resmi iPhone XR, iPhone SE 2 dan iPhone SE 3 di iBox Indonesia, Ketahui Perbandingan Harganya!

Karena itulah El Plan tidak menafikan peluang menang balapan di trek legendaris tersebut. “Sebuah kebohongan besar jika saya tidak berpikiran saya bisa menang. Saya katakan ke Anda jika saya datang ke sini (Monaco) tanpa berpikir bisa menang balapan, berarti saya berbohong pada Anda, paham? Karena ini adalah kesempatan sekali dalam semusim. Dengan kata lain kami akan lebih menyerang dari akhir pekan lainnya”, ujar Alonso dalam wawancara pada sesi konferensi pers GP Monaco 2023 Kamis malam (25/05) WIB.

Sebelumnya sepanjang sejarah karier Alonso di F1 ia dikenal sebagai salah satu pembalap yang sangat tangguh dalam kondisi hujan.

Keunggulan yang dimilikinya ini tidak kalah dan bahkan bersanding dengan nama besar dari era sebelumnya seperti Ayrton Senna yang juga dikenal sebagai Raja Monaco, atau yang seangkatan dengannya seperti Michael Schumacher, rival Alonso di musim 2005-2006 lalu.

Dengan keunggulannya dalam kondisi hujan ini, maka tak heran jika Alonso berharap mampu mencuri kemenangan dari tim yang berkuasa di puncak klasemen, Red Bull, di trek Monte Carlo yang dikenal curam dan memiliki banyak tikungan tajam ini.

Selain Monaco, trek jalanan ekstrem lain yang disebut Nando membawa tuah bagi timnya adalah Marina Bay Singapura. Alonso juga memuji penampilan impresif dari Ferrari yang ia yakini akan terulang di Monaco jika tiada aral melintang.

“Saya pikir Ferrari akan kuat sebagaimana yang telah mereka tunjukkan di Baku. Monaco dan Singapura adalah sirkuit yang bagus bagi kami dan kami akan mencoba menampilkan versi terbaik dari kami guna bertarung demi kemenangan. Perkara hujan atau kondisi yang berubah-ubah di akhir pekan ini... Saya tak akan memedulikannya”, tambah Alonso yang dikutip dari SoyMotor.com Kamis malam (25/05) WIB.

Pesan Alonso untuk Hamilton

Pada konteks terpisah terkait masa depan rekan setim Alonso di McLaren musim 2007, Lewis Hamilton, El Plan masih mengingatnya. Terlepas dari hubungan mereka waktu itu yang menganggap “musuh dalam selimut” satu sama lain, mereka sama-sama sudah makan asam garam sebagai pembalap yang seangkatan dengan menang dan kalah bersama-sama dalam tim asal Woking, Inggris tersebut.

Pasca musim 2007, Alonso dan Hamilton memiliki nasib yang kontras. Jalan karier Alonso lebih berliku-liku dengan bolak-balik ke Enstone untuk membela Renault (2008-2009) dan Alpine (2021-2022), mencoba peruntungan di Ferrari hanya untuk tiga kali menjadi juara kedua di klasemen, hingga menderita di periode keduanya bersama McLaren, kali ini bermesin Honda dan Renault. Sementara Hamilton lebih bernasib mujur, bahkan cenderung di zona nyaman dengan mengoleksi satu gelar juara dunia bersama McLaren dan enam sisanya bersama Mercedes.

Namun memasuki musim 2023 ini keadaannya menjadi berbalik. Alonso, kali ini menunggangi mobil Aston Martin AMR23, seolah-olah terlahir kembali di kala Hamilton keteteran dengan mobil Mercedes W14 yang payah tanpa piranti sidepod. Buktinya Alonso mampu mengasapi Hamilton di GP Bahrain Maret lalu. Satu-satunya kesempatan Hamilton mampu membalas adalah di GP Australia, itu pun balapannya harus berakhir di belakang mobil pengaman (safety car).

Belakangan ini Hamilton santer dikait-kaitkan dengan tim merah Italia Scuderia Ferrari untuk musim depan, terlebih setelah mengalami penurunan performa sejak musim 2022 lalu. Juara dunia F1 tujuh kali tersebut disebut-sebut akan bertukar jok dengan Charles Leclerc, atau menggantikan Carlos Sainz yang diisukan merapat ke Sauber untuk proyek Audi di musim 2026 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Alonso berkelakar bahwa Hamilton tidak perlu terburu-buru hengkang dari Mercedes selama nama terakhir belum menang lagi.

“Saya tidak tahu menahu soal masa depan Lewis ini, tetapi ia bilang kalau ia menang dan kalah bersama sebagai satu tim. Jadi sekarang kalau ia sudah bisa menang silakan pergi (dari Mercedes), tapi jika belum menang juga sebaiknya ia harus bertahan di sana juga” celetuk Alonso dikutip dari SoyMotor.com Kamis malam (25/05) WIB.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x