Karena perlakuan itulah ayah dari Nina Viñales ini menjadi kapok bergabung dengan pabrikan asal Iwata, Jepang itu. “Mereka membuat saya dan istri saya benar-benar kena mental. Pindah ke Aprilia merupakan perubahan radikal bagi kami”, ujar Viñales.
Beban batin terangkat di Aprilia
Semenjak bergabung dengan Aprilia, Viñales yang tadinya hancur lebur secara mental kini dapat tersenyum kembali.
Pembalap asal Catalunya ini berkaca dari hubungan yang tak sehat serta kurangnya pengembangan motor dari Yamaha yakin bahwa itu benar-benar bukan salahnya. “Saya lega karena saya tahu bahwa masalahnya bukan dari saya”, katanya.
Bahkan semenjak meraih tiga podium di Assen, Silverstone, dan Misano tahun lalu sepupu mendiang pembalap WorldSSP300 Dean Berta ini menjelma menjadi pemimpin di garasi pabrikan Noale tersebut.
“Tahun ini saya yang memimpin tim (Aprilia). Tahun lalu Aleix (Espargaró) yang memimpin, tetapi sekarang saya ingin jadi yang memimpin, saya ingin mereka mendengarkan saya dan berkontribusi dalam hal-hal baru di tim” pungkas Viñales.***