Jangan Sembarangan, Kenali Apa Itu Ban Vulkanisir: Ciri-ciri, Risiko Bahaya dan Kerugian dalam Pemakaiannya

- 7 April 2023, 20:45 WIB
Jangan Sembarangan, Kenali Apa Itu Ban Vulkanisir: Ciri-ciri, Risiko Bahaya dan Kerugian dalam Pemakaiannya /
Jangan Sembarangan, Kenali Apa Itu Ban Vulkanisir: Ciri-ciri, Risiko Bahaya dan Kerugian dalam Pemakaiannya / /pixabay.com/@stux /

SEMARANGKU - Ada beberapa jenis ban yang dijual luas di pasaran Indonesia, salah satunya adalah ban vulkanisir. Para pengguna kendaraan, khususnya mobil, masih banyak menggunakan ban vulkanisir ini karena harga murah.

Ban vulkanisir adalah ban rekondisi yang batikan atau polanya sudah menipis tetapi dilapisi lagi dengan potongan material karet berserat lain agar terlihat seperti baru.

Pemakaian ban vulkanisir memang dimaksudkan untuk menyiasati harga ban baru orisinil yang relatif mahal. Akan tetapi penggunaan tipe ban ini akan mendatangkan risiko dan efek buruk.

Kualitas ban ini tidak sebaik dengan yang asli. Kekuatan dan umurnya didapati hanya bisa bertahan sampai beberapa bulan.

Baca Juga: 8 Kesalahan saat Mencuci Motor yang Sering Dilakukan, Perhatikan Bagian-bagian Penting Ini

Kondisi ban vulkanisir justru menjadi cepat menipis saat sering dipakai untuk aktivitas harian. Tingkat kenyamanannya pun juga jauh berbeda dengan ban asli keluaran pabrik.

Menurut laman Wahana Honda, terdapat sejumlah ciri-ciri dan dampak tak baik saat kerap menggunakan ban ini pada kendaraan. Berikut penjelasannya.

Ciri-ciri ban vulkanisir

Ban vulkanisir memiliki bentuk dan desain yang sangat mirip dengan ban orisinil, namun perbedaannya dapat diketahui pada sisi kekuatan. Ban ini biasanya memiliki kemampuan daya tahan hingga 60–70 persen saja dari kondisi ban asli.

Baca Juga: Mitsubishi XFC Concept Hadir di Semarang Magnet Pameran di Paragon, Harga XFC Kisaran Berapa?

Kemudian, ciri-ciri yang paling mudah untuk diamati adalah panjang karetnya. Ban rekondisi ini mempunyai  karet-karet sisa berukuran relatif kecil dibandingkan karet sisa pada ban orisinil.

Perbedaan harga adalah ciri-cirinya selanjutnya, Harga sebuah ban vulkanisir senilai separuh dari harga ban pabrikan berkondisi baru.

Perbedaan terakhir terletak pada posisi logo indikator keausan atau ITW. Ban orisinil baru mempunyai logo yang berada di bagian pinggir, berdekatan dengan tapak, sementara logo di ban vulkanisir letaknya sejajar dengan alur ban.

Risiko bahaya dan kerugian

Ban vulkanisir memiliki sederet risiko dan efek merugikan bagi pemakainya. Daya tahannya hanya kuat dalam hitungan bulan bahkan minggu. Semakin sering digunakan maka kondisinya akan cepat gundul.

Di awal penggunaan ban vulkanisir, pengendara kendaraan dapat merasakan kenyamanan yang mungkin sama dengan ban orisinil. Namun hal tersebut tentu tidak berlangsung lama, dalam jangka waktu tertentu pengguna akan mendapati berbagai masalah pada bannya.

Ban rekondisi mengalami penambahan lapisan pada bagian tapaknya sehingga mengakibatkan munculnya benjolan. Benjolan ini akan membuat kegiatan mengendarai mobil menjadi sangat tidak nyaman terutama saat melintasi jalanan yang tidak rata.

Ban vulkanisir juga membuat keseimbangan kendaraan menjadi terganggu. Hal tersebut terjadi karena tapak ban yang tidak presisi akibat pemasangan secara manual atau sekadarnya.

Kendati begitu, sangat direkomendasikan untuk memilih ban orisinil daripada ban vulkanisir. Walaupun harganya lebih mahal, tetapi kualitas yang ditawarkan sangat terjamin.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah