Jelang MotoGP Austria Maverick Vinales Dituduh Lakukan Sabotase, Begini Kronologinya

- 14 Agustus 2021, 08:00 WIB
Jelang MotoGP Austria Maverick Vinales Tuduh Lakukan Sabotase, Begini Kronologinya
Jelang MotoGP Austria Maverick Vinales Tuduh Lakukan Sabotase, Begini Kronologinya /MotoGP

SEMARANGKU - Menjelang balapan MotoGP Austria, langsung dibuka dengan kasus Maverick Vinales yang diskorsing Yamaha.

Tim Yamaha sedang menyiapkan seperti biasanya di paddock, lantas muncul kabar bahwa Vinales diskors dari balapan MotoGP.,

Awalnya banyak yang tidak mempercayai kabar itu, seketika baik kru pitstop maupun mekanik mendadak berkemas dan semuanya pergi dari paddock.

Baca Juga: Tentang Karirnya di MotoGP, Maverick Vinales: Aprilia Bisa Menjadi Pelabuhan Terakhirku

Tuduhan Yamaha terhadap Maverick Vinales itu sangat serius, yakni sabotase. Kasus yang unik dan langka dalam sejarah MotoGP ini.

Dilansir dari Corsedimoto, bahwa saat ini Yamaha telah menskorsnya, otomatis Vinales absen mulai balapan MotoGP Austria hingga pengusutan lebih lanjut, jika ada implikasi lain akan dikenai sanksi berat.

Tim pabrikan Jepang ini menuduh Maverick Vinales, ulahnya mencoba merusak pada mesin YZR-M1, yang sangat berisiko serius bagi pembalap itu sendiri dan juga membahayakan pembalap lain.

Lebih khususnya lagi pada akhir balapan MotoGP Styria, Maverick Vinales memaksa motornya menarik tenaga berlebihan, lantas kembali ke pitlane.

Baca Juga: MotoGP: Maverick Vinales Dituduh Sabotase Motor, Tanggapan Valentino Rossi

Serangkaian lap-lap akhir balapan yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari 5 kali lebih lambat dari biasanya.

Seolah itu belum cukup, beberapa orang yang akrab dengan pembalap Spanyol itu juga membakar skuter pribadinya, N-Max 125, seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

Pada hari Minggu lalu, balapannya dimulai dengan sangat buruk, mesin motor Vinales tiba-tiba mati saat di grid, dan start dari pitlane, akhirnya finish paling belakang di MotoGP Styria.

Di sisi lain, setiap orang harus berpikir jernih mengenai kasus ini. menurut pandangan Fabio Quartararo hal itu tidak mengejutkan.

"Semua jenis motor apapun bisa di upgrade sesuai kondisi trek, sejak awal musim Vinales telah memberi kemenangan pada Yamaha, ia membuat comeback luar biasa dan naik ke podium. Tapi saya tidak peduli jika harus balapan sendirian tanpa rekan setim." terang Fabio Quartararo.

Hingga gelaran MotoGP musim lalu, banyak yang percaya bahwa kasus Maverick Vinales sebenarnya berawal dari keputusan Valentino Rossi.

Valentino Rossi pindah ke Petronas SRT setelah melihat dari sisi lebih banyak harmonisasi pada tim tersebut.

Tetapi setelah beberapa seri balapan, penampilan apik Fabio Quartararo membuatnya semakin tersisih dari tim. Dan, Quartararo langsung membuat pernyataan kepada tim.

"Saya minta maaf kepada Maverick Vinales dan Yamaha, saya harap mereka menyelesaikan situasi ini. Saya juga pernah alami masa sulit 3-4 kali, di mana saya pernah putus asa, karena tidak mendapatkan hasil bagus, juga dapat tekanan dan saya memilih tinggal di rumah." kata Fabio Quartararo.

Langkah keputusasaan Fabio Quartararo yang waktu itu sedang mengalami pasang surut prestasi, semua orang yang dekat dengannya lantas memberi semangat dan motivasi.

"Baik teman-teman, ibu saya, mereka tanpa kenal lelah terus mengulangi bahwa saya tidak boleh menyerah. kata mereka bila putus asa telah menggerogoti justru akan berdampak buruk. ternyata mereka semua benar. Tentu saja, tidak semua orang alami masa sulit yang sama, saya tahu Vinales itu kuat, juga cepat diluar ekspektasi saya." tutup Fabio Quartararo.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: CORSEDIMOTO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah