Aprilia Kalah Saing di MotoGP, Aleix Espargaro: KTM dan Ducati Mengerti Regulasi dan Lebih Baik dari Kami

9 Juni 2023, 07:45 WIB
Aprilia Kalah Saing di MotoGP, Aleix Espargaro: KTM dan Ducati Mengerti Regulasi dan Lebih Baik dari Kami / /MotoGP.com

SEMARANGKU – Kartu as Aprilia Racing, Aleix Espargaro, mengakui betapa sulitnya bersaing di MotoGP terutama dengan KTM dan Ducati musim ini.

Pabrikan Mattighofen dan Bologna berhasil menguasai dua teratas klasemen konstruktor dan empat besar klasemen tim di MotoGP meskipun tim pabrikan Ducati Lenovo tertahan di posisi empat.

Tim terbaik Ducati yang menempati dua besar di MotoGP yakni dua tim satelit, Mooney VR46 dan Prima Pramac. Di posisi ketiga ada tim Red Bull KTM yang meraih dua podium dan menang sprint sekali.

Adapun Aprilia saat ini menutup posisi lima besar klasemen tim dan tiga besar konstruktor MotoGP. Pencapaian terbaiknya baru juara kedua pada seri pembuka di Portugal oleh Maverick Vinales.

Baca Juga: Rookie GasGas Tech3 MotoGP Augusto Fernandez Buka Suara: Format Baru Tidak Mudah Untuk Adaptasi

Menanggapi hal itu, Aleix Espargaro, dikutip dari Speedweek melalui Motosan.es (07/06), angkat bicara. Ia mengungkapkan beberapa masalah yang membuat pabrikan asal Noale tersebut keteteran di awal musim.

Salah satu masalah yang menjadi perhatian kakak dari Pol ini adalah tekanan angin ban. 

“Masalah ini pada dasarnya mempengaruhi semua pabrikan. Tapi saya pikir Yamaha dan Aprilia punya lebih banyak masalah dengan motor mereka. Motor ini sangat cepat di puncak tikungan dan mereka suka meluncur ke tikungan tanpa banyak tenaga pengereman. Sebaliknya, pabrikan lain banyak memperlambat motor ke puncak dan kemudian berakselerasi dengan lebih banyak torsi pada titik paling lambat", terang Espargaro.

Kemudian ia membandingkan timnya dengan KTM yang sedikit lebih kuat. “Jika Anda melihat KTM, misalnya, pengendara ini kebanyakan menggunakan bagian belakang untuk menghentikan motor dan keluar dari tikungan. Mereka selalu meluncur dan memiliki beban di roda belakang. Aprilia, di sisi lain, sebaliknya. Jadi ketika Anda mendorong ujung depan terlalu keras dalam kondisi panas di bagian platoon, itu akan menjadi sulit", ujar Espargaro lagi.

Baca Juga: Buktikan Masih Layak di Yamaha MotoGP, Franco Morbidelli: Saya Rasa Saya Perlu Memberi Lebih

Aleix juga mengakui bahwa antara Aprilia dan Yamaha MotoGP mempunyai masalah yang sama terkait dengan traksi dan degradasi ban yang parah. “Sama saja”, timpal ayah dari Max dan Mia ini.

Espargaro kemudian memberi contoh manajemen balap terbaik di grid, lagi-lagi mengacu pada Ducati dan KTM.

“Mereka memahami aturan MotoGP dan berkendara sedikit lebih baik dari kami. Mereka tidak harus membuat rekor kecepatan. Meski begitu, mereka menang karena berada di depan dan tidak ada yang bisa menyalip mereka. Saya tidak menyalahkan mereka. Itu semua tentang itu. Ini tentang balapan dan berada di posisi pertama, bukan tentang menjadi yang tercepat”, tuturnya.

Suami dari Laura Montero ini bahkan berpendapat bahwa tekanan dari sistem aerodinamika motor juga memberi tekanan lebih pada ban. Baginya bannya tak buruk-buruk amat tetapi traksinya tidak cukup kuat dengan banyaknya pesawat yang ditanamkan pada motor.

“Itu terlalu banyak untuk ban. Bukan karena bannya tidak bagus, karena ini luar biasa. Tapi kami menambahkan terlalu banyak hal dan pada akhirnya bannya sama. Bannya tidak jelek-jelek amat, tapi mungkin bukan ban yang tepat untuk semua perangkat tambahan ini. Kami sangat cepat di setiap lap, sehingga ban selalu terkena beban dan tekanan", terang sosok kakak dari Espargaro bersaudara ini.

Aleix kemudian juga mengakui bahwa ia tak habis pikir dengan ban depan standar dari Michelin. “Sangat mengherankan bahwa ban depan Michelin K adalah ban standar dua tahun lalu. Kami menggunakannya di mana-mana, bahkan dalam cuaca panas itu luar biasa”, ujar putra asli Granollers, Barcelona itu.

Saking panasnya Espargaro memandang bahwa ban tipe K Michelin tidak cocok dipakai untuk kondisi dingin di MotoGP. Malahan Marc Marquez dan dirinya menggunakan ban yang paling keras sebagai gantinya.

“Sekarang bahkan tidak bisa digunakan dalam kondisi dingin. Tidak ada yang menyukainya, tidak ada yang menggunakannya. Hanya Marquez dan saya yang menggunakan ban depan keras dari waktu ke waktu. Sekarang ban standar. Itu menunjukkan seberapa banyak kita menggunakan ban depan saat ini", timpal Espargaro lagi.

Menyoal tentang keamanan balapan MotoGP terutama setelah diperkenalkannya format sprint, Espargaro belum yakin apa yang mampu diperbuat oleh FIM, Dorna, dan Michelin ke depannya.

"Ya, tapi saya tidak yakin apa solusinya," katanya tentang keamanan kejuaraan. “Jika saya tahu bahwa solusinya adalah mengubah ini, maka saya akan menekan Dorna dan Michelin untuk melakukannya. Tapi saya tidak tahu apa solusinya. Apakah kami melepas bagian aerodinamis, apakah kami mengubah, seperti yang diinginkan Michelin, tekanan ban depan, apakah kami mengizinkan semua orang menggunakan tekanan ban apa pun yang mereka inginkan? Saya tidak tahu apa solusi yang tepat", imbuhnya.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler