SEMARANGKU – Mantan pembalap MotoGP kelas CRT Mattia Pasini kagum dengan performa dua pembalap Spanyol Dani Pedrosa dan Alvaro Bautista di ajang berbeda.
Mantan pembalap Speed Up Aprilia ini menemukan sosok yang menjadi panutan para pembalap Spanyol yang seangkatan dengan pembalap asal Rimini, Italia ini.
Pasini telah melihat Pedrosa dan Bautista baik di MotoGP maupun WSBK. Pedrosa meskipun gagal raih gelar juara dunia ia tetap dianggap sebagai bagian Fantastic 4 di kelas premier.
Sementara untuk Bautista, ia mampu bangkit setelah tertahan di papan tengah-bawah MotoGP dan menunjukkan dirinya layak jadi juara dunia di ajang WSBK, GT-nya roda dua.
Untuk Pasini sendiri ia akan mentas di gelaran GP Italia 2023 di kelas Moto2 sebagai pembalap undangan atau wildcard dengan tim dan motor miliknya sendiri bermesin Triumph.
Pada wawancara di Mowmag.com yang dikutip oleh Motosan.es (Selasa 06/06 dini hari WIB), Pasini masih berhasrat untuk tampil kembali di kasta kedua musim depan.
“Saya dapat mengatakan bahwa hari pensiun definitif saya belum tiba dan saya percaya bahwa saya masih dapat memberikan banyak hal untuk motor“, ungkap Pasini.
Bahkan Pasini berani menambahkan seperti ini: “Tahun depan saya harap dapat mentas di kejuaraan tersebut”, sekaligus bermaksud sebagai pernyataan sikap Mattia.
Pada konteks ini melihat pembalap seusia dengannya yang masih membalap dengan rekam jejak terbaru yang baik pula dapat menyuntik motivasi ekstra bagi Pasini.
“Menurut saya umur pembalap sedikit relatif bukan? Tahun-tahun belakangan tidak sama untuk semua orang. Saya yakin jika Anda memiliki motivasi dan terus merasa kompetitif, Anda tahu bahwa Anda bisa menang.”, ujar Pasini.
Tampaknya Pasini benar-benar sepakat dengan pepatah yang mengatakan bahwa umur hanyalah angka. Ia menjadikan Pedrosa dan Bautista sebagai acuannya.
“Usia juga bisa menjadi keuntungan. Mereka mengeluh karena pilot muda tidak punya pengalaman dan yang lebih tua punya terlalu banyak. Kemudian Anda melihat Bautista di Superbike, yang dua tahun lebih tua dari saya, atau Pedrosa di Jerez… sungguh luar biasa melihat mereka masih melakukannya dengan sangat baik”, terang Pasini lagi.
Apresiasi terhadap Quartararo
Di sisi lain Pasini juga mengapresiasi sang juara dunia musim 2021, Fabio Quartararo. Ia menganggap bahwa Fabio dapat mengambil keputusan yang saat ini telah dituntaskan dalam situasi lainnya, mengingat performa pabrikan Iwata yang angin-anginan belakangan ini...
“Sayangnya, Yamaha bukan lagi motor seperti dua tahun lalu dan juga sudah kehilangan kekuatannya, sementara yang lain sudah melangkah maju. Mungkin Quartararo seharusnya mengevaluasi secara berbeda selama musim dingin, ketika keputusan dibuat”, tegas Pasini.
Kendati begitu, Pasini langsung meluruskan pernyataannya tersebut. Ia tidak mengacu pada kontrak El Diablo di Yamaha, tetapi lebih pada situasi yang terjadi di paddock tim.
“Maksud saya bukan kontraknya. Maksud saya bahan untuk dipilih. Kemudian Anda juga perlu memahami materi apa yang ada, karena mungkin ada yang hilang. Namun, saat ini, Quartararo dan Morbidelli benar-benar dirugikan karena situasi teknis.", imbuh Pasini.***