Bukti Cawe-Cawe Fernando Alonso di Aston Martin F1: Tidak Ikut Nego dengan Honda Tetapi Tetap Diinfokan

1 Juni 2023, 15:39 WIB
Bukti Cawe-Cawe Fernando Alonso di Aston Martin F1: Tidak Ikut Nego dengan Honda Tetapi Tetap Diinfokan /

SEMARANGKU – Kontribusi pembalap tim Aston Martin F1 Fernando Alonso yang terlibat langsung alias cawe-cawe dalam pengembangan mobil memang tak terbantahkan.

Kedatangan sang legenda menuju Aston Martin telah membawa angin segar bagi reformasi di entitas keenam tim asal Silverstone tersebut.

Juara dunia F1 dua kali asal Asturias, Spanyol tersebut sejak awal kiprahnya di tim hijau Januari lalu telah berkontribusi dalam kalibrasi mobil AMR23 supaya enak dikendarai.

Baca Juga: Nonton F1 GP Spanyol 2023 Legal, Saksikan Aksi Alonso dan Sainz Selain di Formulastream yang Ilegal di Sini

Segala masukan dari Alonso tersebut terbukti manjur pada balapan GP Bahrain di Sakhir dengan finis di posisi ketiga di belakang duo Red Bull Max Verstappen dan Sergio Pérez.

Selebihnya El Nano menjadi langganan podium lima dari enam balapan minus GP Azerbaijan yang meskipun finis di posisi keempat mendapatkan tambahan tiga poin dari balapan sprint.

Hasil positif tersebut menunjukkan besarnya kontribusi Alonso secara teknis meskipun tugas dan fungsi utamanya ada di dalam trek. Hal itu karena sejak awal kedatangannya El Plan banyak dilibatkan alias cawe-cawe dalam pengembangan mobil AMR23.

Setup mobil disesuaikan dengan gaya membalap sang juara dunia supaya enak dikendarai. Tak ayal Alonso bahkan mampu tampil sebagai juara kedua di GP Monaco Minggu lalu (28/05).

Cawe-cawe Alonso tak berhenti sampai di pengembangan mobil balap saat ini saja. Meskipun El Matador tidak diikutkan dalam negosiasi dengan Honda menyoal kerjasama operasional (KSO) Aston Martin untuk musim 2026 ke depan tetapi ia tetap diinfokan tentang kerjasama untuk mobil spesifikasi baru tersebut, begitulah yang dituturkan oleh kepala tim Aston Martin, Mike Krack dikutip dari SoyMotor.com Rabu malam (31/05) WIB.

Sebelumnya Alonso pernah mempunyai hubungan yang tidak sehat dengan pabrikan asal Sakura, Prefektur Tochigi, Jepang tersebut sewaktu masih membalap bersama McLaren. Pada musim 2015 ia pernah melabrak Honda dengan ungkapan “mesin GP2”.

Namun ternyata meskipun tidak ada jaminan bagi Alonso untuk lanjut balapan lagi di musim 2026 mengingat nantinya ia sudah berusia 45 tahun, Honda tidak menutup kemungkinan untuk islah dengan sang legenda. Pabrikan Sakura juga tidak mempunyai masalah untuk bekerjasama kembali dengan Magic Alonso sembari menegaskan bahwa masa lalu hanyalah masa lalu belaka.

Seperti yang dikatakan oleh Mike Krack tadi, Alonso tetap diberi segala perkembangan informasi terkait negosiasi dengan Honda. “Fernando memang tidak dilibatkan langsung dalam negosiasi ini, tetapi ia selalu mengikuti informasinya”, ujar Krack dilansir Motorportweek melalui SoyMotor.com Rabu malam (31/05) WIB.

Krack juga menekankan campur tangan alias cawe-cawe para pembalap tim Silverstone, tak hanya Alonso tetapi juga Lance Stroll serta kedua pembalap cadangan Felipe Drugovich dan Stoffel Vandoorne. Di samping itu, peran penting duta besar tim yang juga sahabat karib Alonso, Pedro de la Rosa sangat terasa dalam situasi seperti ini. “Saya pikir kami punya hubungan sangat baik dengan para pembalap kami, yang bisa Anda dengarkan di radio tim... Keduanya (Alonso dan Stroll) selalu dilibatkan. Kami beruntung juga mempunyai Pedro, yang mempunyai kontak dan relasi di sana”, tuturnya.

“Secara umum, ini adalah tim yang sangat kuat, para pembalap berada di sana, para insinyur berada di sana... Ini adalah grup besar di mana segala opini dianggap”, tambah Krack.

Sekali lagi kedatangan Alonso menuju Silverstone memang membawa angin segar bagi perubahan tim. Segala yang mengganjal bagi manajemen seolah-olah terangkat.

Baca Juga: Puji Penampilan Verstappen dan Alonso di F1 GP Monaco 2023, Tom Clarkson: Baru Kali Ini Saya Lihat Lagi

Pada dasarnya mereka ingin segera melakukan perubahan bahkan ketika pendahulu Alonso di tim hijau, Sebastian Vettel masih membalap di sana. Tetapi karena satu dan lain hal reformasi tim sempat mangkrak hingga akhirnya El Plan datang dengan harapan menciptakan tim hijau terbaik di dunia.

“Tujuannya tidak berubah, kami ingin berkembang dari tahun ke tahun. Kami telah menjalani langkah besar, tetapi pada 2022 kami tidak dapat memberikannya, jadi tantangan pertama adalah berkembang setahun setelahnya”, papar Krack lagi.

“Saya yakin bahwa kami akan berkembang, tetapi bukan berarti posisi kami berkembang di trek. Itu adalah persaingan relatif”, imbuh Krack.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler