Sikapi Regulasi Baru Kompetisi F1 2026, Adrian Newey: Dengan Regulasi Baru, Mobilnya Akan Jauh Lebih Lambat

31 Mei 2023, 20:15 WIB
Sikapi Regulasi Baru Kompetisi F1 2026, Adrian Newey: “Dengan Regulasi Baru, Mobilnya Akan Jauh Lebih Lambat” / /Action Images / Crispin Thruston

SEMARANGKU – Desainer mobil kondang F1 yang bekerja untuk Red Bull, Adrian Newey, buka suara terkait dengan regulasi baru kompetisi yang akan efektif mulai musim 2026 mendatang.

Banyak perubahan dari segi teknis yang terjadi, seperti dihilangkannya unit tenaga panas atau MGU-H dan menggunakan bahan bakar hanya dari bahan bakar nabati atau biofuel.

Beberapa tim pun juga menggandeng pabrikan yang berbeda dari musim ini. Katakanlah Sauber yang menggandeng Audi atau Aston Martin dengan Honda musim 2026 nanti.

Perubahan dari segi teknis di regulasi 2026 itulah yang digarisbawahi Newey. Menurutnya, dengan menghapuskan salah satu elemen mobil balap bisa jauh lebih lambat.

Baca Juga: Debut Bersama Mahindra Formula E, Roberto Merhi Gantikan Oliver Rowland di Balapan ePrix Jakarta 2023

Perlu diketahui bahwa mobil F1 mulai musim 2026 mendatang akan menghasilkan daya yang lebih besar dibanding regulasi saat ini. Selain tenaga dari mesin utama, satu-satunya sumber tenaga utama adalah dari motor kinetik (MGU-K) yang tenaganya ditambah tiga kali lipat.

Saat ini segenap tim telah mempersiapkan mobil balap dengan spesifikasi sesuai dengan regulasi baru yang akan diterapkan mulai musim 2026.

Regulasi baru ini menghadirkan tekanan khusus pada keberlanjutan proyek balapan Sirkus Akbar jangka panjang. Aspek yang diperhatikan mulai dari bahan bakar nabati terbarukan, batas atas anggaran (budget cap), hingga peningkatan dari aspek keamanan.

Adrian Newey menekankan bahwa suatu peraturan yang sangat tegas dalam kemungkinan tertentu diperlukan guna mencegah masalah keselamatan atau reliabilitas. Namun peraturan yang terkesan rigid dengan berbagai pembatasan ini dapat memperlambat laju mobil bila dibandingkan dengan regulasi saat ini.

“Semua sudah diatur dalam regulasi. Jika kami tidak mengikuti regulasi, bisa-bisa mobilnya jadi konyol dan melawak layaknya roket”, ujar Newey yang dikutip dari podcast Talking Bull melalui SoyMotor.com Selasa (30/05).

Masalah keselamatan juga menjadi perhatian mahaguru desain mobil F1 ini. Hal ini terutama menyangkut ketahanan ban yang merepotkan produsen ban, entah itu Pirelli atau nantinya akan digantikan produsen ban lain seperti Bridgestone, Goodyear, Dunlop, atau Michelin.

“Keselamatan akan jadi masalah besar dan akan ada saja kegagalan ban jika kami dibiarkan menambah beban sangat besar secara aerodinamis semampu kami. Pabrikan ban juga akan cukup dipersulit, singkatnya tidak akan mampu menanggung beban tersebut”, terang Newey lagi.

Bahkan Newey menyebut bahwa kecepatan mobil F1 di tahun 2026 nanti akan kalah cepat dengan apa-apa yang ada sekarang ini. Dengan kata lain mengikuti segala ketentuan yang berlaku nantinya, mobil F1 regulasi baru akan jauh lebih lambat.

“Kemudian, mungkin saja mobil balap F1 generasi saat ini akan lebih laju seiring waktu, karena dengan peraturan baru 2026, mobil-mobil akan jauh lebih lambat”, imbuh Newey.

Untuk segenap tim, termasuk Red Bull yang nantinya akan membuat mesin mereka sendiri dengan sokongan Ford, masih ada dua musim lagi untuk membangun mesin dan mobil spesifikasi baru guna diluncurkan ke khalayak publik musim 2026 mendatang.

Untuk Red Bull sendiri telah menjalin kerjasama operasi dengan Ford dan meluncurkan merek Ford-Red Bull Powertrains (Ford-RBPT). Ford menggantikan Honda sebagai mitra kerjasama di mana pabrikan asal Sakura, Prefektur Tochigi, Jepang berlabuh ke tim Aston Martin. Terpisah Sauber telah menggandeng bagian dari grup Volkswagen, Audi, menjadi tim pabrikan dua musim mendatang.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler