Sering Campur Pertalite dan Pertamax saat Isi BBM Bisa Berdampak Buruk? Simak Penjelasan Berikut

7 Mei 2023, 20:45 WIB
Sering Campur Pertalite dan Pertamax saat Isi BBM Bisa Berdampak Buruk? Simak Penjelasan Berikut / /Preefik/

SEMARANGKU - Kebiasaan mencampur Pertalite dan Pertamax saat isi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan masih sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

BBM jenis Pertalite atau Pertamax mempunyai kadar oktan yang berbeda. Pertalite merupakan bahan bakar dengan nilai oktan 90, sedangkan Pertamax punya nilai oktan lebih tinggi, yakni sebesar 92.

Pemilik kendaraan tentu mempunyai beragam alasan mengapa mereka mengoplos Pertalite dengan Pertamax. Salah satunya adalah menganggap bahwa bensin Pertamax lebih bersih dibandingkan Pertalite sehingga diharapkan bahan bakar beroktan 92 itu bisa menghilangkan kotoran di dalam ruang mesin.

Baca Juga: Jangan Abai, Kenali 5 Ciri-ciri Aki Mobil yang Lemah dan Perlu Segera Diganti sebelum Mogok di Tengah Jalan

Lantas apakah boleh kerap mencampur bensin Pertalite dan Pertamax? Hal ini sah saja untuk dilakukan tetapi ada sebuah konsekuensi atau efek samping yang belum diketahui oleh banyak orang.

Menurut laman resmi Astra Indonesia, terdapat beberapa dampak dari kebiasaan mengoplos BBM Pertalite dengan Pertamax.

Endapan di ruang bakar

Baca Juga: VIRAL Bengkel di Sentul Diduga Getok Harga ke Pelanggan, Biaya Servis Motor Saja Capai Rp2,7 juta

Produsen menggunakan berbagai macam material saat memproduksi bensin agar nilai oktannya meningkat. Dengan demikian, setiap produk BBM yang sudah didistribusikan sejatinya masih memiliki sisa material tersebut sehingga berpotensi menjadi endapan di ruang bakar.

Setiap jenis bahan bakar mempunyai aditif yang disebut Deposit Control Additives (DCA). DCA berperan untuk membersihkan ruang mesin supaya tidak terjadi endapan terlalu banyak.

DCA juga berfungsi meminimalisir adanya endapan mengingat sisa bahan bakar yang mengendap tidak bisa dibersihkan secara menyeluruh.

Semakin tinggi oktan pada bahan bakar yang sedang digunakan maka kebutuhan akan aditif DCA juga tambah banyak untuk mengurangi tumpukan endapan.

Berakibat buruk pada mesin

Aditif dari campuran bensin beda oktan belum tentu dapat mengoptimalkan kinerja mesin, justru bisa berpeluang menambah endapan di ruang bakar suatu kendaraan.

Bahkan, endapan itu juga bisa muncul di katup masuk yang mengganggu aliran bahan bakar dan udara sehingga lama-lama membuat mesin terasa ngelitik (knocking). Jika sudah terjadi knocking, tarikan mesin bakal terasa berat, kemudian dampak paling parahnya berpotensi menyebabkan kerusakan pada ring piston serta dinding silinder.

Jangan oplos BBM beda oktan

Perhatikan instruksi buku manual dan patuhi penggunaan jenis BBM yang disarankan oleh produsen kendaraan. Jika di buku manual tertera informasi tentang keharusan mobil atau motor menggunakan bensin RON 92, maka jangan mengisinya dengan bahan bakar beroktan lebih rendah karena bakal timbul efek knocking.

Itulah penjelasan singkat mengenai dampak mengoplos bensin berbeda oktan. Semoga bermanfaat.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler