SEMARANGKU - Kargo serta logistik milik Ducati di sirkuit Mandalika Lombok dibuka secara ilegal.
Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti bereaksi keras atas insiden di Mandalika tersebut.
Insiden di Mandalika yang mengejutkan pihak Ducati tersebut terjadi pada Rabu siang, 10 November 2021.
Baca Juga: Dr Tirta Komentari Unboxing Video Kargo Ducati Dibuka Ilegal di Sirkuit Mandalika: Memalukan!
"Pada Rabu waktu makan siang, seorang koresponden Indonesia membocorkan video dan gambar yang mengganggu, " tulis Speedweek dalam laporannya.
Speedweek melaporkan bahwa seorang karyawan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) membuka kargo milik Ducati.
"Seorang karyawan trek balap dari penyelenggara lokal MGPA membuka kotak kargo Ducati dang mengutak-atik sepeda motor pembalap pabrik Michael Rinaldi," tulis Speedweek dikutip Semarangku.com.
Sesuai ketentuan yang berlaku, peti barang hanya boleh dibuka oleh bea cukai dan tim pemilik kargo.
Baca Juga: Tak Hanya Bos Ducati, dr. Tirta Juga Emosi dengan Video Unboxing Kargo di Sirkuit Mandalika
"Peti barang hanya boleh dibuka oleh bea cukai dan tim untuk mencegah sprionase dan manipulasi industri," lanjut Speedweek dalam laporannya.
Atas insiden tersebut, direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, bereaksi dengan tidak mengerti dan marah atas kejadian yang tak tertahankan ini.
Kemarahan Paolo Ciabatti diungkapkan dengan mengatakan, di dunia motorsport, insiden seperti ini hanya terjadi di negara-negara Dunia Ketiga (negara berkembang) 40 tahun yang lalu.
Insiden tersebut diakui Direktur Eksekutif SBK, Gregorio Lavilla.
Gregorio Lavilla meminta maaf atas insiden tersebut kepada Ducati.
"Kami sangat menyesal, kejadian ini di luar kendali kami," kata Direktur Eksekutif SBK Gregorio Lavilla Speedweek.com saat ditanya media.
Direktur eksekutif SBK Gregorio Lavilla juga mengatakan bahwa karyawan tersebut telah diberhentikan.
"Karyawan itu sudah dipecat," kata Gregorio Lavilla.
Kargo milik Ducati dibuka ilegal, Direktur olahraga Ducati bereaksi keras dengan mengatakan insiden tersebut hanya terjadi pada negara Dunia Ketiga.***