Network
SEMARANGKU - Timnas Suriah berhasil lolos ke ajang Piala Asia 2023 setelah menjadi pemenang grup A babak kualifikasi.
Suriah memenangi 7 pertandingan di kualifikasi Piala Asia grup second round, satu-satunya kekalahan mereka saat melawan China.
Meskipun kalah, Suriah berhasil finis di puncak grup A second round kualifikasi Piala Asia dengan 21 poin, unggul dua poin dari China.
Baca Juga: Profil Tim Piala Asia 2023 : Uzbekistan , White Wolves Makin Garang Sejak Ditangani Katanec
Negara timur tengah ini tampil kuat, Suriah mengemas total 22 gol selama kualifikasi Piala Asia 2023, striker Omar Al Somah menjadi top skor dengan 7 gol.
Pertahanan solid tim berjulukan Nosour Qasioun juga memainkan peran kunci, mereka hanya kebobolan tujuh gol dalam delapan pertandingan second round.
Suriah absen selama 15 tahun dari Piala Asia setelah edisi 1996 karena kualitas timnas mereka menurun awal abad ke-21.
Tim berjulukan Nosour Qasioun kembali mengemuka pada edisi 2011 Piala Asia yang digelar di Qatar. Mereka hanya finis di tempat ketiga dan gagal melewati fase grup.
Secara total, Nosour Qasioun telah memainkan 21 pertandingan di sepanjang ajang Piala Asia dan hanya memenangkan tujuh laga hingga edisi 2019 lalu.
Profil peserta grup B Suriah :
Berdiri : 1957
Federasi : Syrian Football Association
Julukan : Nosour Qasioun
Presiden: Salah Ramadhan
Pelatih kepala : Hector Cuper (Argentina)
Asisten pelatih : Jose Carlos Fantaguzzi (Argentina), Mahmoud Fayez
Ranking FIFA : 90
Jersey home : merah-merah-merah
Jersey away : putih-putih-putih
Penampilan terbanyak : Maher Al Sayed
Top skor : Firas Al Khatib
Prestasi :
6x fase grup Piala Asia 1980, 1984, 1988, 1996, 2011, 2019
3x runner up Arab Cup 1963, 1966, 1988
1x juara WAFF Cup 2012
Edisi ke-16 Piala Asia akan berlangsung pada bulan Januari hingga Februari 2024 di Qatar.
Hasil drawing lalu dimana timnas Suriah bergabung ke grup B bersama Australia, Uzbekistan, dan India.
"Menurut saya grup ini sulit, karena kita melihat betapa bagusnya Australia di Piala Dunia, kalah dari Argentina yang kemudian menjadi juara." kata Mahmoud Fayez Shoudaf dikutip dari laman AFC.
"Uzbekistan juga sangat kuat sementara India telah berkembang dengan baik selama lima tahun terakhir." tutupnya.***
