Network
SEMARANGKU – Buntut dari peristiwa tragis tewasnya dua Bobotoh Persib Bandung saat melawan Persebaya di lapang GBLA mengakibatkan kekecewaan mendalam.
Seperti dikutip dari akun resmi Persib Bandung @persib, yang menyatakan bahwa tidak ada lagi pertandingan sepak bola di lapang GBLA Bandung.
Semua pertandingan Persib Bandung yang awalnya akan digelar di lapang GBLA pada Grup C akan berpindah tempat ke lapangan Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
“Seluruh pertandingan terakhir Grup C berpindah venue dan digelar tanpa penjualan tiket dan tanpa penonton di Stadion Si Jalak Harupat,” demikian tulis @persib.
Baca Juga: 3 Pemain Persib Alami Cedera Serius Menjelang Lawan Bhayangkara, Pelatih Tetap Optimis
Hal ini tentu saja mengundang reaksi banyak pihak terutama fans Persib Bandung yang biasa disapa Bobotoh.
Warganet banyak menyuarakan agar semua pihak lebih interospeksi dalam menyikapi hal ini.
“Yang dua match terakhir gapunya tiket maksa nerobos masuk, harusnya malu dan intropeksi ya,” tulis @raditmahendraa.
“wayahna, saling intropeksi we,” kata @ilyaserdns.
Kendatipun demikian ada juga yang seolah-olah menyalahkan supporter Persebaya Surabaya, seperti berikut ini.
Baca Juga: Absen 2 Tahun, Idemitsu bLU cRU Yamaha Sunday Race Kembali Digelar dengan Meriah
“Mantap, grgr bonek ini jd begini,” tulis @de77y.eth.
Pihak kepolisian sendiri memberikan keterangan bahwa dua pemuda bobotoh Persib yang meninggal pada Jumat, 17 Juni 2022 diduga akibat antrean penonton yang membeludak saat akan masuk ke Stadion GBLA.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung menyebutkan bahwa ada delapan pintu akses masuk Stadion GBLA Bandung jebol akibat antrean penonton pertandingan Persib vs Persebaya yang membludak dan terburu-buru ingin masuk ke gedung stadion.
"Dugaannya itu adalah (penonton membeludak) tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antreannya juga sudah ada," katanya seperti dikutip prfmnews.id pada Sabtu, 18 Juni 2022.
Aswin juga menambahkan bahwa ada sejumlah orang yang pingsan da segera dilarikan ke rumah sakit.
“Kebanyakan dari penonton tersebut ingin buru-buru masuk sehingga melupakan keselamatan. Dari momen berdesak-desakan itu, tiba-tiba ada sejumlah orang yang pingsan dan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, Stadion GBLA dapat menampung penonton sebanyak 38 ribu.
Namun nahasnya pada saat kejadian diperkirakan penonton yang masuk tribun berjumlah lebih dari itu.
“Kami memperkirakan massa yang hadir ke area tersebut diprediksi mencapai 40-45 ribuan,” tuturnya.
Penonton berebut masuk tribun dan ditengah kerumunan itu ada seseorang yang digotong karena lemas.
Ibrahim Tompo menyatakan rasa prihatin dan turut belasungkawa atas meninggalnya korban.
Sebagai informasi, kedua korban penonton bernama Ahmad Solihin warga Cibaduyut, Bandung dan Sopiana Yusup warga Bogor.***
