Di dalam video tersebut terlihat seorang staf MGPA (Mandalika Gran Prix Association) sedang membuka boks dan mengutak-atik motor pembalap nomor 21 milik Michael Rinaldi.
Speedweek, media asal Swiss, memberikan bahwa kemungkinan ada boks lain yang juga sudah dibuka oleh oknum tersebut.
Menanggapi video unboxing ini, Paolo Ciabatti menyebut bahwa kejadian seperti ini pernah dan hanya terjadi di negara-negara Dunia Ketiga 40 tahun lalu.
Yang dimaksud dengan negara Dunia Ketiga adalah Negara Sedang Berkembang.
Setelah video tersebut ramai dan dikecam banyak pihak, akhirnya pengunggah video tersebut meminta maaf.
“Klarifikasi. Motor di unboxing oleh pihak bea cukai untuk mengecek kelengkapan dokumen. Saat pengambilan gambar, motor sudah dalam kondisi terbuka. Tapi saya faham, ini dunia netijen. Berita pertama pasti dikira fakta. Tapi saya salah telah memvideokan proses pengecekan jadi saya minta maaf yang sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia telah membuat kalian malu. Terima kasih telah mengingatkan dan memberi pelajaran yang sangat berharga dalam hidupku. Saya tidak tahu sama sekali ini tidak boleh dipublikasikan. Saya norak, saya goblok dan terima kasih kalian memang luar biasa,” tulis Syamsoul Kuta dalam dalam Facebook-nya.***