FIFA Beri Sanksi Presiden Persikabo, Denda Hingga Larangan Beraktivitas Sepakbola Beberapa Tahun

SEMARANGKU – FIFA telah memberi sanksi kepada Presiden Persikabo yaitu Bimo Wirjasoekarta.

Sanksi yang diberikan FIFA kepada Presiden Persikabo ini berupa larangan untuk aktif atau beraktivitas di dunia sepakbola selama 2 tahun.

Tak hanya larangan beraktivitas di sepakbola, FIFA juga memberikan denda kepada Presiden Persikabo sebesar 165 juta.

Sanksi yang dilayangkan FIFA kepada Presiden Persikabo ini imbas dari tunggakan gaji yang kepada eks pemain Persikabo, yaitu Alex Goncalves.

Baca Juga: Peru Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Sikap FIFA Pilih Kasih dan Bikin Indonesia Iri

Bimo dianggap melakukan intimidasi, paksaan, eksploitasi pemain, serta paksaan kepada Alex Goncalves.

’’(Komite Etik) menemukan dia bersalah atas tindakan intimidasi, paksaan, ancaman, dan eksploitasi terhadap pemain. Majelis hakim dengan bulat menganggap Tuan Wirjasoekarta melanggar pasal 24 (perlindungan integritas fisik dan mental), Pasal 26 (Penyalahgunaan Posisi), dan Pasal 14 (Tugas Umum) KODE ETIK FIFA 2023,’’ tulis FIFA melalui laman resminya.

FIFA mengatakan bahwa pihaknya tegas terhadap segala bentuk pelanggaran atau pelecehan dalam dunia sepakbola.

Baca Juga: Resmi FIFA Membatalkan Peru Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Ini Peluang Indonesia Mengajukan Diri

FIFA akan menangani semua kasus yang sejalan dengan kode etik.

Dengan menyediakan sistem whistleblowing yang rahasia, berdedikasi, sangat aman, dan berbasis daring.

Sehingga para pemain atau individu yang melaporkan masalah yang ia alami atau ia ketahui tetap aman.

Sebenarnya kasus Alex Goncalves ini sudah terjadi sejak 2 tahun yang lalu.

Dimana Alex melaporkan Persikabo ke Dewan Komite Etik FIFA pada November 2021. Alex mengatakan bahwa ia tidak menerima gaji dari pihak persikabo.

Kemudian Alex Melaporkannya ke pihak FIFA agar FIFA bisa menyelesaikan masalah tersebut dan Persikabo mau melunasi sisa tunggakan kepada Alex.

Pihak persikabo beralasan bahwa mereka telah menunaikan kewajibannya yaitu membayar gaji pemain, yaitu sebesar 25%.

Hal tersebut  sesuai dengan surat keputusan yang diberikan oleh PSSI. Yaitu klub hanya perlu membayar 25 persen dari nilai kontrak pemain karena kondisi Pandemi Covid-19.

Namun sang pemain yang bersangkutan menolak pemotongan tersebut, karena menurutnya hal tersebut sangat merugikan dirinya.***