Kapolri Siap Membentuk Satgas Anti Mafia Bola, Dalam Penyelenggaraan Sepak Bola di Indonesia

20 Februari 2023, 19:05 WIB
Kapolri Dukung Program Ketua Umum PSSI Erick Tohir Berantas Mafia Bola di Indonesia /Kabar Cirebon/

SEMARANGKU -  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan siap membentuk satgas anti mafia bola, dalam penyelenggaraan sepak bola di Indonesia.

Selain itu, Kapolri membangun kerja sama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam menangani kasus mafia bola di Indonesia, untuk terciptanya sepak bola yang jauh lebih baik dan sportif.

“Kami, Polri siap mendukung penuh dan telah mempersiapkan Satgas Anti Mafia Bola untuk mengawal kebijakan itu,” kata Listyo Sigit Prabowo di Media Center Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Baca Juga: Timnas Indonesia Akan Hadapi Guatemala, Berkut Info Peringkat Guatemala di FIFA Saat ini!

Satgas anti mafia bola berupaya untuk memberantas serta memberangus pengaturan skor. Sigit berharap upaya pembentukan sepak bola yang fair play benar-benar terwujud.

Dengan begitu, para pemain sepak bola di Indonesia bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Dan tentunya Satgas Anti Mafia Bola ini akan terus mengawal setiap penyelenggaran baik di Liga 1, 2, dan 3 serta seluruh event sepak bola yang akan diselenggarakan oleh PSSI,” kata dia.

Baca Juga: Update Info Rangking New Zealand di FIFA Lengkap Dengan Profil Singkat Negaranya!

Sehingga, kerja sama antara PSSI dan Polri memberikan semangat dalam membangun sepak bola Indonesia yang lebih baik. Sigit optimis kedepannya tujuan untuk mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang sesuai dengan standar FIFA akan terlaksana dengan baik.

“Selain mendukung program pemberantasan permain skor, kami juga mendukung agar pelaksanaan sepak bola Indonesia semakin baik dan sesuai standar FIFA,” ujar Sigit.

Sigit menegaskan pihaknya mempunyai pengalaman bagaimana mengoperasionalkan satgas anti mafia bola pada periode 2018-2020.

Dimana saat itu, kata dia terdapat 18 tersangka yang diproses baik dari organisasinya, manajemen perangkat pertandingan termasuk pemain dan perantara. Bahkan saat ini, kata sigit ada 15 sub satgas anti mafia bola yang terbentuk dan tersebar di seluruh wilayah.

“Saya kira sesuai apa yang menjadi kebijakan Ketua Umum PSSI yang baru untuk melibatkan satgas akan terus kami perkuat,” kata Sigit.

Sigit menyatakan dalam mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik, Polri telah mengundang pemateri dari Conventry University Inggris, untuk memberikan pelatihan manajemen kompetisi.

Di sisi lain, Sigit menyebut Polri telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomer 10 Tahun 2022 Tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga.

Oleh karena itu, menurut dia diharapkan mampu menyelenggarakan giat pengamanan sepak bola dengan baik sesuai dengan standar FIFA, termasuk di dalamnya melakukan asesmen dan manajemen risiko terhadap keselamatan penonton dan pemain.

“Kami juga melaksanakan pelatihan dengan menghadirkan ahli dari Conventry University Inggris untuk memberikan pemahaman terhadap para anggota termasuk anggota Liga Indonesia Baru (LIB). Kami harapkan ini bisa dilakukan transfer knowledge dan betul-betul memperbaiki pola pengamanan yang lebih baik,” ujarnya.

Terkait masalah perizinan, menurut Sigit pihaknya selalu berkoordinasi dengan LIB dalam hal ini operator atau pelaksana yang ditunjuk PSSI.

“Ini semua kami lakukan evaluasi apakah kemudian dilakukan asesmen risiko terkait kelayakan stadion yang digunakan dan sebagainya,” kata Sigit.

Sigit mengaku banyak pembelajaran yang bisa diambil dari pengalaman sebelumnya. Prinsipnya, Polri ingin melakukan perbaikan agar kompetisi berjalan dengan baik serta keselamatan penonton dan pemain tetap terjaga dengan baik.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler