SEMARANGKU – Sebelum ada kesepakatan untuk menggelar MotoGP 2020, Dorna pontang panting untuk meyakinkan negara tuan rumah agar bisa menggelar balap.
Dorna yang diwakili oleh Carmelo Ezpelata terus mendatangi otoritas resmi agar balapan bisa digelar tentunya dengan protokol keamanan yang tinggi.
Bahkan aturan-aturan juga sudah dibuat dan dengan hukuman yang tegas jika ada yang melanggar.
Baca Juga: Rahasia Donald Trump dan Amerika Dibongkar John Bolton Lewat Bukunya, Ini Dia Datanya
Begitu juga dengan tanpa adanya penonton di tribun dimana hal ini akan sangat membahayakan dan mempercepat penularan virus Covid-19.
Selain penonton hanya bisa melihat lewat layar televisi peran wartawan pun juga dibatasi dan malah tidak diperbolehkan untuk meliput.
Namun setelah ada kepastian bisa menggelar di Jerez 19 Juli, dan Andalusia akhir pekan setelahnya, kini justru menolak jika tanpa ada penonton.
Baca Juga: Tarif Pajak Kendaraan Bermotor di Jawa Tengah Diusulkan Naik
Walikota Jerez, Mamen Sanchez, telah meminta pertemuan dengan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna, dan Juan Marin, Wakil Presiden Pemerintah Andalusia, untuk mempertimbangkan kemungkinan ini untuk tidak hanya Grand Prix MotoGP yang dijadwalkan 19 dan 26 Juli, tetapi juga SBK pada 2 Agustus.
Untuk saat ini, ini hanya proposal yang perlu dianalisis secara rinci untuk memahami bagaimana hal itu bisa dilaksanakan.
Tentu saja, kapasitas sirkuit akan berkurang dan ruang-ruang yang dimaksudkan untuk para penonton terisolasi.
Baca Juga: Lewat Media di Korea, Pelatih Timnas Indonesia Berkomentar Miring Soal PSSI
Yang jelas idenya sudah dikirim dan Ezpeleta sudah diberitahu. Pertemuan akan berfungsi untuk memeriksa kelayakannya, juga karena membukanya untuk umum akan berarti peningkatan biaya untuk sirkuit.
Pertemuan telah diusulkan dalam beberapa minggu mendatang dan akan diikuti dengan perhatian terbesar oleh sirkuit lain yang ada di kalender. Jika ini disetujui bukan tak mungkin kalau sirkuit lain juga akan melakukan hal yang sama. ***