SEMARANGKU - Laga final Euro 2020 mempertemukan timnas Italia dan Inggris berlangsung sengit. Diluar stadion sempat terjadi gesekan antar suporter kedua tim.
Antusias tinggi suporter Inggris yang memadati stadion Wembley terlihat partai final Euro 2020 melawan Italia tersebut.
Bukan timnas Italia, justru timnas Inggris yang berada dalam tekanan dan asa publik yang menginginkan Inggris jadi juara piala Euro 2020.
Baca Juga: Final EURO 2020 Italia Vs Inggris, Nikmati Laga Final Bisa jadi Jadi Kunci Italia Angkat Trofi
Acara penutupan Euro 2020 diwarnai tarian khas british breakdance diiringi musik dj Martin Garrix. Menandai berakhirnya pesta sepak bola Eropa.
Laga final Euro 2020 baru dimulai Italia dikejutkan oleh gol cepat yang dilesakkan Luke Shaw di sisi kanan gawang yang dijaga Donnarumma.
Suporter Inggris sontak bergemuruh sepanjang laga. Hingga babak pertama berakhir skor tetap 1-0 untuk keunggulan Inggris.
Lanjut babak kedua, Italia langsung mendominasi permainan dan pertahanan Inggris harus berjibaku meredam upaya serangan balik cepat Italia.
euroBaca Juga: Final EURO 2020 Italia vs Inggris: Janji Kane Buat Fans Inggris Bawa Kembali Pulang Piala Eropa
Akhirnya segala upaya Italia membongkar rapatnya pertahanan Inggris berbuah hasil.
Berawal dari sepak pojok terjadi kemelut didepan gawang Inggris
Leonardo Bonucci menyambar bola masuk gawang dan mengubah skor menjadi 1-1 lewat tendangan mendatar.
Hingga peluit babak kedua, skor masih sama kuat dan laga dilanjutkan extra time, Italia nyaris unggul di akhir babak pertama extra time, umpan silang dari sisi kanan Inggris berhasil dimentahkan kiper.
Begitu pula di babak kedua extra time tidak ada gol yang terjadi. Terpaksa laga ini harus melalui adu penalti untuk menentukan juara piala Euro 2020.
Petaka Inggris terjadi usai tendangan penalti Marcus Rashford mengenai mistar gawang.
The Three Lions sempat muncul harapan setelah sepakan Jorginho kali ini gagal.
Pemain muda Inggris, Bukayo Saka menjadi penendang kelima. Namun, arah tembakannya berhasil ditepis kiper Gianluigi Donnarumma.
Alhasil, Italia mengukuhkan diri juara piala Euro 2020, setelah menunggu 53 tahun.
Terakhir kali Italia juara piala Eropa tahun 1968. ini merupakan titel keduanya.
Di sisi lain, keputusan pelatih Gareth Southgate patut dipertanyakan karena memberi beban berat dipundak pemain muda seperti Saka.
Babak adu penalti sering menjadi momok para pemain sepak bola. Hanya pemain yang punya mental kuat mampu melewatinya.
Usai Euro 2020 berakhir, presiden UEFA rencana mengembalikan sistem turnamen piala Eropa dan ajang Euro 2024 mendatang akan digelar di Jerman.***