Network
SEMARANGKU - Jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap revolusi akhlak yang digaungkan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Hal ini disampaikan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu saat melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta pada Rabu, 12 November 2020.
Dikutip oleh Semarangku dari RRI.co.id pada Kamis, 12 November 2020, Ahmad menyebutkan bahwa kedepannya Indonesia akan semakin baik dengan melakukan revolusi akhlak.
Baca Juga: Kelompok Oposisi Tuntut Perdana Menteri Armenia Mundur dari Jabatannya
Baca Juga: Bantuan UMKM BPUM Rp2,4 Juta Pasti Langsung Cair Jika Kamu Termasuk Golongan Berikut!
"Insya Allah ke depan Indonesia, seperti Habib Rizieq, akan mengedepankan revolusi akhlak agar ke depan Indonesia lebih baik lagi," sebutnya.
Dalam kunjungan jajaran pimpinan PKS ini, turut hadir Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman.
Ahmad menambahkan bahwa semangat dan harapan tersebut, yakni revolusi akhlak untuk perbaikan bangsa telah menguatkan persatuan antara PKS dan FPI.
Baca Juga: Cek Fakta Hubungan Habib Rizieq Shihab atau HRS FPI dengan Badan Intelijen Negara BIN
"Tapi terkait semangat beliau dengan revolusi akhlak saya kira ini semangat untuk memperbaiki Indonesia lebih baik. Apa yang diinginkan mudah-mudahan memperbaiki bangsa ini," ujarnya.
"Dengan generasi yang memiliki akhlak terpuji, akan ada optimisme dan mewarnai kehidupan ke depan. Barangkali ini memulai dengan revolusi akhlak. PKS sangat mendukung kalau kaitan-kaitan dengan hal seperti ini," ungkapnya.
Di tengah agenda pertemuan, Ahmad juga menyebutkan bahwa kedua pihak sempat mendiskusikan UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Ceroboh! Neymar Dilarang Streaming di Twitch Usai Sebarkan Nomor Ponsel Pemain Ini
Menanggapi hal tersebut, Rizieq Shihab disebut lebih awal akan mengkaji UU Cipta Kerja bersama timnya.
"Jadi beliau tugaskan tim untuk mengkaji sehingga belum bisa eksplor sekarang. Sehingga mungkin biarkan timnya melakukan kajian-kajian lebih mendalam," tambah Ahmad.***
