KKB di Papua Minta Uang Tebusan untuk Bebaskan Sandera Pekerja Tower Okbab, Segini Jumlahnya

- 13 Mei 2023, 20:45 WIB
KKB di Papua Minta Uang Tebusan untuk Bebaskan Sandera Pekerja Tower Okbab, Segini Jumlahnya/ANTARA/HO.
KKB di Papua Minta Uang Tebusan untuk Bebaskan Sandera Pekerja Tower Okbab, Segini Jumlahnya/ANTARA/HO. /

SEMARANGKU - Empat orang pekerja tower BTS di Okbab, Papua, disandera oleh kelompok kriminal bersenjata. Mereka meminta sejumlah uang tebusan agar pihak yang disandera dapat dibebaskan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo, mengkonfirmasi tentang kabar empat orang pekerja tower BTS di Okbab ditawan dan juga ada persyaratan khusus untuk dipenuhi supaya para pegawai bisa bebas.

"Memang benar KKB yang menyandera para pekerja pembangunan tower BTS di Okbab itu meminta uang tebusan sebagai syarat untuk membebaskan para sandera," sebut Ignatius dalam keterangannya di Papua Selatan dikutip dari Kantor Berita Antara pada Sabtu, 13 Mei 2023.

Baca Juga: Daftar Nama 4 Anggota TNI yang gugur akibat Serangan KKB di Papua dan Ungkapan Duka Cita Laksamana Yudo

Adapun nama dari empat pekerja tower BTS di Okbab yang disandera KKB yakni Asmar dan Feryan Erlangga (karyawan dari PT Inti Bangun Sejahtera (IBS)), Peas Kulka (staf Distrik Okbab), serta Senus Lepitalem Distrik Borme. Kedua pegawai PT IBS tersebut dikabarkan menderita sejumlah luka.

KKB dilaporkan meminta uang tebusan sebesar Rp500 juta untuk syarat supaya keempat sandera itu bisa dibebaskan dengan keadaan selamat.

Sebelum terjadi aksi penyanderaan, mulanya enam pekerja BTS dari wilayah Oksibil datang ke lokasi proyek yang berlokasi di distrik Okbab pada Jumat, 12 Mei 2023 menggunakan pesawat Elang Air. Mereka didampingi Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan, Bintang Alverus Sanuari.

Baca Juga: Teroris KKB Kian Berulah tapi TNI Tidak Tambah Prajurit dan Alutsista, Panglima Ungkap Alasannya

Selepas mendarat di Lapangan Terbang Okbab, para penumpang pesawat itu dihampiri oleh sejumlah personel KKB. Organisasi separatis bersenjata tajam tersebut dikabarkan sempat melakukan tindak kekerasan terhadap tiga orang pekerja.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x