Jokowi Bertemu PM Inggris Perkuat Kerja Sama Di Sela G7, Potensi EBT Indonesia Cukup Besar

- 28 Juni 2022, 19:35 WIB
Presiden Jokowi saat bertemu PM Inggris Boris Johnson
Presiden Jokowi saat bertemu PM Inggris Boris Johnson /Layli Rachev biro pers/

Juga mendorong pabrikasi teknologi konversi energi biomassa, serta meningkatkan khasanah penelitian dalam pengembangan pemanfaatan limbah termasuk sampah kota untuk energi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Jerman Hadiri KTT G7 Disambut Pasukan Atribut Khas Bavaria

Juga upaya pemerintah untuk mengembangkan energi angin mencakup untuk listrik dan non listrik, seperti pemompaan air untuk irigasi dan air bersih. Total investasi yang diserap dalam pengembangan EBT hingga tahun 2025 mencapai 13,197 juta dollar AS.

Pengembangkan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil dan skala menengah yang mampu menghasilkan kisaran 50-100 kiloWatt guna mendorong produksi secara massal.

PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya untuk pemanfaatannya mencakup pedesaan dan perkotaan, serta mendorong komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan keterlibatan pihak swasta.

Guna mengembangkan industri PLTS nasional dan mendorong terciptanya sistem serta pola dukungan yang efisien, dengan melibatkan dunia perbankan.

Sedangkan pembangkit energi nuklir, langkah-langkah yang perlu diambil Indonesia, salah satu melakukan sosialisasi guna mendapatkan dukungan masyarakat.

Juga langkah-langkah untuk pengembangan mikrohidro dengan jalan mengintegrasikan program pengembangan PLTMH dengan kegiatan ekonomi masyarakat, serta memaksimalkan potensi saluran irigasi.

Untuk mendorong industri mikrohidro nasional, dan mengembangkan pola kemitraan dan dukungan yang efektif.

Hal yang sama pentingnya adalah Indonesia melakukan kerjasama dengan berbagai negara untuk meningkatkan penguasaan teknologi tersebut.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x