"Konsep yang akan digarap IA ITB, mencontoh dari Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, yang dihadirkan dalam Metaverse," jelas Gembong. Dikutip Semarangku.com dari laman resmi https://www.youtube.com/watch?v=_vcrvJoLG48
Selain akan menghadirkan Ibukota Baru dalam metaverse, IA ITB juga akan membantu para pelaku UMKM yang ada di seluruh Indonesia melalui teknologi tepat guna.
"Kami IA ITB mengungkapkan di tahun 2022 mendatang, akan mengedepankan teknologi tepat guna dan advance terutama dalam membantu pelaku UMKM," ujar Gembong.
Menurut Gembong, bagi generasi yang hidup di era dunia digital, banyak peluang nantinya terutama bagi kaum millenial.
Kaum millenial banyak yang menghabiskan waktunya berjam-jam di medsos, bahkan mereka senang melakukan aktivitas bisnis, interaksi, dan belajar di dunia maya.
Untuk itu, akan dibangun versi meta-nya, artinya pelayanan atau aktivitas di dalamnya bisa divisualkan dalam bentuk 3D yang menggunakan aplikasi digital.
"Kita akan masuk ke bidang yang memang ekpert-ekspertnya di Indonesia ini banyak dari ITB, kita akan masuk di CEO sirkular ekonomi, teknologi meta yang dikenal sekarang metaverse, kemudian kita juga masuk di digital twin untuk melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas," pungkasnya.
IA ITB akan membantu sektor UMKM di Indonesia, mengingat hampir 90% masyarakat Indonesia terlibat di dalam kegiatan UMKM, dan 60% pendapatan Indonesia terdapat di sektor UMKM.
Salah satu program untuk membantu sektor UMKM dari IA ITB yaitu dengan memberikan pelatihan tentang edit value dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.***