SEMARANGKU - Siasat Satgas Nemangkawi dan gabungan TNI-Polri berhasil membuat KKB Papua tertekan.
Pasalnya, operasi gabungan tersebut menggencar di berbagai sudut sehingga anggota KKB Papua tidak bisa bergerak.
Hal ini dilakukan setelah anggota KKB Papua semakin beringas setelah menyandera pilot dan penumpang Susi Air.
Bahkan, salah satu pimpinan KKB Papua mengaku kelaparan dan tertekan di dalam hutan.
Baca Juga: Alhamdulillah! Bantuan Bansos Tunai BST Rp300 Ribu Cair Serentak Bulan Maret, Ini Penjelasannya
Baca Juga: Lanjutan Ikatan Cinta 20 Maret 2021, Sumarno Ketakutan Melihat Tubuh Kekar Aldebaran, Kenapa?
Dialog tersebut kini menjadi viral di media sosial Instagram komunikasi pimpinan OPM berkomunikasi dengan pentolan KKB Papua.
Mereka melakukan komunikasi dengan menggunakan alat handytalky (HT).
Mereka berdua sama-sama menceritakan kondisi masing-masing.
Bahkan, pentolan kelompok OPM lebih memilih mundur duluan dan mengakui Indonesia.
Bahkan, salah satu pentolan OPM memilih mundur duluan.
Baca Juga: Alasan Atta Halilintar dan Aurel Hermasyah Ngebet Nikah Serta Hubungi Dokter Kandungan, Ada Apa?
Berikut dialog antar pimpinan KKB Papua yang sudah merasakan sulitnya hidup dan kelaparan di hutan.
Video viral itu diunggah akun Instagram @gardadepan_ind.
Pimpinan KKB yang memakai kaus tanpa lengan dan bercelana pendek ini mengaku capek karena gerakannya terus dipantau TNI-Polri.
Dia juga mengaku persediaan makanan sudah habis sementara dirinya membutuhkan di dalam hutan.
"Mereka (TNI-Polri) semakin banyak, kami mau mundur saja," kata pentolan KKB ini dengan bahasa asli Papua.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Mengandung Babi, MUI: Boleh Digunakan Keadaan Darurat
Rekannya di seberang sambungan HT pun merasakan hal yang sama.
"Jadi begini bapa, kami disini juga susah, di sini kami juga susah untuk makan," katanya.
Selanjutnya, pentolan KKB Papua memutuskan untuk mundur, sementara kelompok lainnya tetap untuk bertahan.
"Ya sudah kalau kalian bertahan, kami mundur duluan saja," katanya.***