Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Z Flip, Inovasi Smartphone Paling Canggih
Baca Juga: Pastikan Absen di MotoGP Styria, Marc Marquez Targetkan MotoGP San Marino
“Hai tukang memandikan, demi Allah aku memohon kepadamu agar engkau mencopot pakaianku dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya saat ini aku sedang istirahat dari sakitnya pencabutan nyawa dari Malaikat Maut,“ begitu ungkap Rasulullah SAW.
Aisyah kemudian semakin penasaran, “Lalu apa yang diserukan lagi oleh ruh?” tanya Aisyah lagi.
“Hai tukang memandikan, demi Allah jangan engkau tuangkan air panas, jangan engkau gunakan air panas dan jangan pula air dingin, sesungguhnya jasadku telah terbakar sebab dicabutnya nyawaku,” papar Rasulullah.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Batik dan UBS Pegadaian Hari ini, Selasa, 18 Agustus 2020, Terbaru
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Retro Hari Ini, 18 Agustus 2020, Terbaru di Pegadaian
“Lalu ketika dimandikan, apa yang diserukan oleh ruh itu?” tanya Aisyah lagi.
Dan ketika dimandikan, ruh itu berkata,“Demi Allah, hai tukang memandikan, janganlah engkau pegang diriku terlalu kuat, sesungguhnya jasadku masih terluka karena keluarnya nyawa,” tutur Rasulullah SAW.
Itulah sakit yang dirasakan oleh mayit. Tentu kita sudah tahu bahwa saat pencabutan nyawa itu rasanya begitu menyakitkan, bahkan Rasulullah SAW pun merasakan hal yang sama. Dan bekasnya masih terasa hingga saat dimandikan. Jadi, bagi Anda yang suka memandikan jenazah, dengarlah jeritan ruh. (Sumber: islampos).(Dadang Setiawan/Galamedia News)***