Network
SEMARANGKU - Kementerian Kesehatan Taiwan beberapa waktu lalu menyatakan telah menemukan etilen oksida atau senyawa pemicu kanker pada salah satu produk mi instan asal Indonesia.
Zat etilen oksida atau EtO ditemukan pada produk mi instan Indomie varian rasa Ayam Spesial. Bahan kimia berbahaya itu terdapat pada bumbunya.
Jika seseorang mengonsumsi kadar etilen oksida yang berlebih maka dapat berisiko tinggi mengidap limfoma (kanker getah bening) dan leukemia (kanker darah).
Baca Juga: 6 Perilaku Unik dari Orang yang Punya IQ Tinggi, Salah Satunya Tak Gengsi Akui Kesalahan Diri
Selain itu, etilen oksida juga mengakibatkan iritasi pada kulit dan mata bagi seseorang yang berkontak langsung dengan zat ini hingga bahkan menyebabkan cacat fisik bawaan lahir.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, etilen oksida merupakan gas yang mudah terbakar dan berbau amis. EtO dipakai untuk banyak kebutuhan industri seperti pembuatan etilen glikol (antibeku), pelarut, tekstil, deterjen, atau busa poliuretan.
Etilen oksida dipergunakan pada sebagian produk makanan seperti es krim, sereal sarapan, permen, atau keju, yang berfungsi sebagai zat pengental atau penstabil.
EtO juga berfungsi sebagai salah satu obat pestisida yang biasanya digunakan mengendalikan hama pada struktur bangunan dan industri makanan.
Isu terkait penemuan residu EtO dalam makanan baru diangkat pada 2020 silam. Codex Alimentarius Commision, sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO, kala itu diketahui belum mengatur batas maksimal residu sehingga regulasinya di tiap negara berbeda.
