- Rasa cemas dan kehilangan yang intens.
Anak yang mengalami Father Hunger dapat merasa kehilangan dan kekosongan emosional yang berat akibat ketiadaan atau hubungan yang buruk dengan ayah.
Hal ini dapat menyebabkan rasa cemas yang intens, kesulitan tidur, dan rasa takut yang berlebihan.
- Kesulitan dalam membentuk identitas diri.
Anak yang tidak dapat menjalin hubungan yang sehat dengan ayah dapat kesulitan dalam membentuk identitas diri yang positif.
Mereka mungkin merasa tidak lengkap atau tidak utuh, dan sulit untuk menentukan nilai-nilai dan tujuan hidup yang benar.
- Gangguan perilaku dan emosi.
Anak yang mengalami Father Hunger dapat mengalami gangguan perilaku dan emosi yang berbeda, seperti depresi, kecemasan, kemarahan yang intens, dan kesulitan dalam mengendalikan emosi.
- Risiko tinggi terhadap masalah kesehatan mental.
Anak yang mengalami father hunger memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental yang serius di kemudian hari, seperti gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, dan depresi.
Cara Mengatasi Father Hunger
Untuk mengatasi Father Hunger, dibutuhkan usaha dan dukungan dari berbagai pihak. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Memperbaiki hubungan dengan ayah, jika memungkinkan.
- Mencari dukungan dari orang dewasa lain yang dapat menjadi figur ayah pengganti, seperti kakek atau pamannya.
- Terlibat dalam kegiatan yang memperkuat rasa percaya diri dan nilai diri, seperti olahraga, seni, atau organisasi sosial.
- Mencari bantuan dari terapis atau konselor yang berpengalaman dalam membantu anak mengatasi masalah father hunger dan kesulitan emosional lainnya.
Dalam hal ini, penting untuk memberikan dukungan dan perhatian yang tepat pada anak yang mengalami Father Hunger, termasuk bantuan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental.