Network
Dari laman hpu.ugm.ac.id dengan artikel 'NAPZA, Zat Candu Yang Berbahaya' dijelaskan tentang Narkotika itu meliputi opium, codein dan LSD. Sedangkan Psikotropika meliputi ekstasi, demerol dan sabu-sabu. Lalu zat adiktif itu meliputi alkohol, nikotin dan kafein.
Disebutkan bahwa dari data Drugs Report 2022 jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi atau digunakan di Indonesia adalah ganja, sabu, nipam dan dextro,
dilansir dari laman bnn.go.id dengan artikel 'Hindari Narkotika Cerdaskan Generasi Muda Bangsa'.
Dampak dari konsumsi narkoba bagi kesehatan tubuh dapat mengakibatkan komplikasi penyakit yang terjadi pada jantung, ginjal, paru, hati, saluran pencernaan, syarat otak dan lain sebagainya, dilansir dari laman ui.ac.id dengan artikel 'Dampak Adiksi Rokok, Narkoba dan Alkohol'.
Secara khusus dampak Narkoba bagi kesehatan tubuh dapat mengakibatkan kerusakan syaraf berdampak pada menurunnya daya pikir dan fokus pecandu Narkoba. Apalagi dengan penggunaan Narkoba secara panjang dapat mengakibatkan kematian sel saraf otak.
Lanjut, Narkoba juga mengakibatkan disfungsi hati, karena Narkoba merupakan racun bagi tubuh yang membuat hati bekerja lebih keras dalam menjalankan fungsinya berakibat pada disfungsi hati. Tidak hanya itu Narkoba juga menyebabkan infeksi akut otot jantung dan mengganggu peredaran darah.
Bahkan dengan konsumsi Narkoba mudah terserang penyakit TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, Herpes dan lain sebagainya.
Sejatinya masih banyak resiko bahaya konsumsi Narkoba bagi kesehatan tubuh beserta potensi penyakit yang menyertai.
Selain dampak konsumsi Narkoba bagi kesehatan tubuh, apabila dilihat dari segi sanksi sosial tentu juga menjadi beban. Dilsnsir dari sumut.antaranews.com dengan artikel ' Sanksi Sosial Bagi pengguna Narkoba', bahwasanya dapat dikucilkan dari masyarakat bagi siapa pun yang mengkonsumsi Narkoba.
