Virus Marburg Demam Berdarah dari Kelelawar, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

- 23 Februari 2023, 20:45 WIB
Virus Marburg Demam Berdarah Dari Kelelawar, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya /
Virus Marburg Demam Berdarah Dari Kelelawar, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya / /drugdiscoverytime
 
SEMARANGKU - Penyakit virus Marburg adalah demam berdarah yang disebabkan oleh virus Marburg (termasuk dalam famili filovirus yang merupakan satu famili dengan virus Ebola) yang dapat ditularkan dari kelelawar dan antar manusia. 
 
Penyakit ini bersifat jarang namun dapat mengakibatkan wabah dengan angka kematian yang besar.
 
Virus Marburg pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 secara bersamaan di Marburg dan Frankfurt, Jerman serta di Belgrade, Serbia.
 
Sejak saat itu dilaporkan sebanyak 593 kasus konfirmasi penyakit virus Marburg dengan 481 kematian (CFR: 81%) yang tersebar di berbagai negara, baik di wilayah Afrika, Amerika, maupun Eropa. 
 
 
Saat ini, wabah penyakit virus Marburg sedang terjadi di negara Guinea Khatulistiwa sejak 7 Februari 2023.
 
Sampai tanggal 13 Februari 2023, telah dilaporkan sebanyak 1 kasus konfirmasi, 16 kasus suspek, dan 9 kematian (CFR dari kasus konfirmasi: 100%)
 
Hingga saat ini, belum pernah dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Marburg di Indonesia dan di negara sekitar Indonesia sehingga risiko importasi penyakit virus Marburg di Indonesia rendah. 
 
 
Gejala penyakit virus Marburg dapat muncul secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah, malaise parah, dan nyeri otot.
 
Pada hari ketiga, seseorang dapat mengalami diare berair yang parah, nyeri perut, kram, mual dan muntah dimana diare dapat bertahan selama seminggu. Selain itu, pada fase ini seseorang dapat terlihat memiliki mata cekung. Pada 2-7 hari setelah awal gejala, ruam yang tidak gatal dapat timbul.
 
Gejala berat berupa perdarahan dapat terjadi pada hari kelima hingga ketujuh, dan pada kasus fatal perdarahan terjadi di beberapa area. Perdarahan dapat terjadi di hidung, gusi, dan vagina serta dapat keluar melalui muntah dan pada feses.
 
Selama fase penyakit yang berat, pasien menderita demam tinggi, dan gangguan pada sistem saraf pusat sehingga dapat mengalami kebingungan dan mudah marah. Orkitis (radang testis) telah dilaporkan kadang-kadang pada fase akhir penyakit (15 hari).
 
Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi antara 8 dan 9 hari setelah timbulnya gejala, biasanya didahului oleh kehilangan darah yang parah dan syok.
 
Terhadap wabah terakhir yang sedang berlangsung di Guinea Khatulistiwa, gejala yang dialami kasus konfirmasi dan kasus suspek adalah demam, fatigue, muntah darah, dan diare.
 
Virus Marburg dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui darah dan cairan tubuh lainnya (termasuk urin, saliva/air liur, keringat, feses/tinja, bekas muntahan, ASI, dan cairan semen/sperma) dari manusia baik masih hidup atau sudah meninggal yang terinfeksi virus Marburg.
 
Virus Marburg dapat masuk melalui kulit yang terluka atau membran mukosa yang tidak terlindungi seperti mata, hidung, dan mulut.
 
Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui alat-alat seperti pakaian, tempat tidur dan perlengkapannya, jarum suntik, serta alat medis yang telah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi virus Marburg.
 
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit virus Marburg. Pengobatan lebih bersifat suportif dan mengobati gejala (simptomatif).
 
Berikut Cara Mencegah Paparan Virus Marburg:
- Menghindari kontak dengan kelelawar reservoir virus Marburg. 
- Konsumsi daging secara matang, termasuk saat di daerah wabah virus Marburg
- Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi termasuk cairan tubuhnya
- Mencuci tangan secara rutin terutama ketika mengunjungi seseorang yang sakit atau setelah melakukan penanganan terhadap orang yang sakit di rumah
- Melakukan tatalaksana penanganan sampel cairan dan jaringan tubuh penderita penyakit virus
 
Marburg dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan PPI.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x