Mengenal Apa itu Virus Marburg, Asal Asul, Gejala, Cara Pengobatan dan Potensi Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

1 April 2023, 11:57 WIB
Mengenal Apa itu Virus Marburg, Asal Asul, Gejala, Cara Pengobatan dan Potensi Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh /editornews.id/

 

SEMARANGKU- Perlu bagi kamu untuk mengenal asal usul virus marburg, gejala, cara pengobatan dan potensi bahayanya bagi kesehatan tubuh.

Melansir laman Instagram @kemenkes_ri pada (29/03/2023), virus marburg merupakan salah satu virus yang mematikan dengan fatalitas mencapai 88%. 

Bahkan virus marburg diketahui mirip dengan virus ebola, keduanya masih dalam satu famili filovirus.

Baca Juga: Mengenal Virus Virtex WA, Virus Viral Menyerang WhatsApp, Kenali dan Simak Cara Pencegahan Virus Virtex

Terkait asal usul, bahwasanya virus marburg bukanlah penyakit baru karena telah ditemukan sejak lama di Jerman pada tahun 1967 dan menjadi wabah. 

Dalam hal ini kelelawar buah dari famili Pteropopidae yang dianggap sebagai inang alami dari virus marburg, yang kemudian ditularkan ke manusia.

Penularan virus marburg ini melalui kontak langsung seperti darah, sekresi, organ, maupun cairan tubuh dari orang yang terinfeksi lewat barang yang terkontaminasi.

Baru-baru ini pada tahun 2023, WHO selaku Badan Kesehatan Dunia menerima laporan terkait virus marburg di Guinea Ekuatorial. Dengan 9 kematian dari 16 kasus suspek, dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id dengan artikel 'Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada'.

Untuk gejala dari virus marburg, dilansir dari who.int tentang 'Marburg virus disease' gejalanya berupa demam tinggi, sakit kepala, badan terasa tidak enak, nyeri otot, diare, sakit perut, kram, mual, dan muntah. Untuk kasus yang fatal, bisa terjadi pendarahan di beberapa area tubuh.

Apabila ditelisik masa inkubasi virus marburg ini mulai dari terinfeksi hingga timbulnya gejala itu antara 2-21 hari, jadi bervariatif yang terbagi kedalam beberapa fase. Dilihat secara keseluruhan bagi orang yang terinfeksi virus marburg dapat dideskripsikan bahwa orang tersebut mengalami kelesuan yang ekstrim dan mata yang cekung.

Bagi orang yang terinfeksi virus marburg, cara pengobatannya bersifat simtomatif atau suportif, dengan mengobati komplikasi dan menjaga dengan baik keseimbangan cairan elektrolit.

Melalui laman news.un.org dengan judul 'Marburg virus outbreaks highlight link between health and planet: Tedros,'

belum ada vaksin untuk virus marburg. Akan tetapi WHO sedang melakukan uji coba empat vaksin dan terapi segera mungkin.

Pendekatan 'One Health' pun diserukan untuk memperkuat kebijakan, strategi, rencana, bukti, investasi, dan tenaga kerja untuk mengatasi ancaman-ancaman yang timbul.

 

Untuk potensi bahaya dari virus marburg, orang yang terjangkit virus ini tentu akan berpengaruh pada kesehatan tubuh yang berujung pada komplikasi penyakit hingga kematian. Karena virus ini memiliki tingkat kematian yang tinggi, diharuskan waspada dan jangan lengah.

Walaupun sampai saat ini Indonesia belum ada laporan orang yang terjangkit virus marburg. Tetap dilakukan pengawasan terhadap arus orang dan barang dari negara terjangkit. Terlebih Kemenkes RI telah menyiagakan laboratorium rujukan nasional untuk pemeriksaan spesimen suspek.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler