Bukan Protein Atau Karbohidrat, Berikut Zat Gizi yang Harus Tercukupi Agar Tubuh Tetap Sehat

12 Februari 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi tubuh sehat. /Pexels/Nathan Cowley/

 


SEMARANGKU - Zat gizi yang harus tercukupi agar tubuh tetap sehat.


Nutrisi (Zat Gizi) merupakan zat yang terkandung dalam bahan makanan atau minuman. Zat Gizi terbagi menjadi 2 jenis yaitu zat gizi makro (makronutrien) dan zat gizi mikro (mikronutrien).


Zat gizi makro meliputi energi, protein, karbohidrat dan lemak sedangkan zat gizi mikro memiliki beberapa macam. Dari beberapa macam zat gizi mikro, berikut adalah zat gizi yang perlu diperhatikan sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Fitur Reverse Wireless Charging pada Samsung Galaxy S23 Ultra, Ketahui Fungsinya
1. Kalsium

Kalsium merupakan zat gizi yang berfungsi dalam pembentukan tulang, gigi, mendukung kerja enzim, saraf dan pembentukan darah. Kebutuhan kalsium akan berbeda pada setiap golongan usia. Kebutuhan kalsium akan meningkat seiring bertambahnya usia.


Dilansir dari Tabel Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kebutuhan kalsium pada usia 0-5 bulan sebesar 200 mg, usia 6-11 bulan sebesar 270 mg, 1-3 tahun sebesar 650 mg, usia 7-9 tahun sebesar 1000 mg, 10-18 tahun sebesar 1200 mg, 19-49 tahun sebesar 1000 mg dan akan meningkat kembali sebesar 1200 mg saat usia 50 tahun keatas, sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan asupan kalsium sebesar 200 mg.


Pada usia lanjut, orang akan membutuhkan lebih banyak membutuhkan kalsium karena tingginya resiko osteoporosis dan penipisan tulang.


Kekurangan asupan kalsium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada balita seperti tulang bengkok, rapuh dan kurang kuat. Pada usia dewasa, kehilangan kalsium akan menyebabkan osteoporosis, osteomalasia, kram otot dan, kejang. Kalsium dapat terpenuhi melalui konsumsi keju, yogurt, pisang dan susu.


2. Zat Besi

Zat besi merupakan mineral yang berperan dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat dan mengalirkan oksigen keseluruh tubuh.


Kebutuhan zat besi akan meningkat pada bayi, balita dan remaja terutama remaja putri. Kebutuhan zat besi pada remaja putri lebih tinggi dibandingkan remaja putra karena adanya siklus menstruasi.


Kebutuhan zat besi tertinggi yaitu pada usia 6-11 bulan sebesar 11 mg, laki-laki usia 13-18 tahun sebesar 11 mg, perempuan usia 13-15 tahun sebesar 15 mg dan meningkat menjadi 18 mg saat berusia 19-49 tahun.


Kekurangan zat besi dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi. Hingga saat ini, anemia masih menjadi masalah gizi yang sering terjadi di indonesia. Seseorang yang mengalami anemia akan memiliki gejala 3L yaitu lemah, letih, lesu dan sulit berkonsentrasi. Bahan pangan yang mengandung tinggi zat besi adalah daging, unggas, sayuran hijau seperti bayam dan selada dan kacang-kacangan.

 

3. Yodium

Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta menjaga sistem imun tubuh. Didalam tubuh terdapat iodium dalam jumlah sedikit yang berada pada kelenjar tiroid untuk mensintesis hormon agar pertumbuhan dan perkembangan tubuh berjalan dengan normal.


Secara garis besar, kebutuhan iodium dalam sehari sebesar 150 mg kecuali pada bayi usia 0-5 bulan dan 1-3 tahun sebesar 90 mg, usia 6-11 bulan dan 4-12 tahun sebesar 120 mg.

Baca Juga: Kisah Haru, Mahasiswa UIN Walisongo Meninggal Sebelum Wisuda, Orang Tua Gantikan Sang Anak


Gangguan Kekurangan Iodium (GAKI) masih menjadi salah satu masalah gizi yang banyak terjadi di Indonesia. Dampak lain dari kekurangan yodium adalah penyakit gondok, hipotiroid dan kretinisme. Sehingga asupan yodium dalam tubuh harus terpenuhi untuk menghindari dampak yang merugikan bagi tubuh. Bahan pangan dengan kandungan yodium yang tinggi adalah makanan laut seperti ikan, udang dan rumput laut.


Saat ini juga telah tersedia garam yang telah difortifikasi oleh penambahan iodium sebagai langkah mencegah terjadinya gangguan kekurangan iodium (GAKI).


Terlepas dari zat gizi yang telah disebutkan, zat gizi lain juga memiliki peran yang sama penting bagi tubuh walaupun dalam jumlah yang sedikit, dan dengan mengonsumsi makanan yang beragam dapat meminimalisir terjadinya kekurangan zat gizi.


Itulah zat gizi yang harus tercukupi agar tubuh tetap sehat.***

 

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler